Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Pria yang Pernah Menjadi Rumah, Menjadi Asmara yang Terikat

Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kulturtava

Untuk pria yang pernah menjadi rumah, yang menjadi candu. Di antara kamu dan aku tidak pernah ada layar yang sungguh dan benar-benar dibuka, padahal sama-sama mengetahui saling mencintai tapi tak bisa saling memiliki. Menjadi asing yang paling asing. Terlalu burukkah untuk menjadi asmara yang terikat.

Mimpi yang gagal menjadi kenyataan.

Tidak menemukan jalan untuk bersama namun masih ada harap untuk merdeka terhadap asmara, seperti nikmat yang membawa sengsara. Buat apa jatuh cinta jika akhirnya hanya ada kesia-siaan.

Dalam ringkas ingatanku, aku merasa sepi dan marah karena kamu tidak menjadi jawaban dari pertanyaanku. Ah, entahlah. Ini seperti kisah cinta yang tersembunyi, diam-diam masih berusaha mencairkan keterasingan. Bertanya tentang kabar bahkan lebih dari itu, saling merisaukan. Pada kenyataannya, masih menjadi asing.

Jatuh sejatuh-jatuhnya, untuk pria yang menjadi candu, hari ini kamu dirayakan dalam kepalaku, walaupun tak lagi berdampingan. Kamu pria hebat, kuharap semua akan baik-baik saja. Kita bukan kita lagi, aku bukan siapa-siapa lagi, hanya bagian jejak dari masa lalu yang sangat kecil kemungkinan menjadi masa depan, namun untuk kali ini setidaknya untuk hari ini biarlah menjadi hari yang cerah untuk kamu.

Ya, hari ini kamu jadi diksi dan kalimat yang indah dalam tulisanku. Menjadi asmara yang memiliki jejak cerah. Aku janji, tak akan menjadi pencuri hanya untuk memaksakanmu menjadi rumahku. Perlahan, semua kisah tentangmu akan menjadi halaman demi halaman yang tuntas terbaca di mata telanjangku.

Benar, kamu pantas untuk dirayakan. Tertawa dan gembiralah hari ini. Tidak tahu sampai kapan, tapi hingga saat ini di bulan Agustus ini, bulan kelahiran kamu, kamu masih punya tempat tersendiri di semestaku. Karena kamu pernah menjadi asmara yang melukiskan kebahagiaan.

***

Rantauprapat, 03  Agustus 2024

Lusy Mariana Pasaribu 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline