Lihat ke Halaman Asli

Ia Layu Seperti Rumput yang Tak Berguna

Diperbarui: 2 Januari 2023   21:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kulturtava


Ah, kiranya tak seperti ini. Hujan duka, lara, kemalangan menghampiri. Yang selalu terjadi dan terjadi lagi, auto imun pun disabilitas buat tersisih.

Ia layu seperti rumput yang tak berguna, hari ini basah oleh hujan lebat kesepian yang teramat. Realita menghancurkan segala harapan. Baginya, disabilitas sangat menakutkan, tapi ketidakberterimaan yang dahsyat lebih menakutkan.

Entah ada yang memikirkan kesejahteraan untuknya, peduli air matanya, atau belas kasih tulus. Ia seperti ditelan ke dalam dunia orang mati, tak memiliki siapapun. Sendiri!

Kemarin dulu, kini, mungkin juga esok, ia tak akan pernah dianggap ada seutuhnya. Sepi dan ia adalah koordinasi yang tak terlepaskan. Hu, ini tentang kengerian yang berbahaya. Sepertinya hati yang tulus tidak menjadi untuk nya namun hati yang terpasung selalu ia terima.

Mencuri penerimaan, andai bisa dilakukan, ia akan lakukan itu. Ia layu seperti rumput yang tak berguna, kisah yang berantakan. Adakah yang dapat membuat ia memiliki rasa yang berbeda dari hari ini, suatu hari nanti?

***
Rantauprapat, 02 Januari 2023
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline