Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Khianat, Khianat

Diperbarui: 25 Oktober 2022   07:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kulturtava


Tidak mudah melepas kebencian, selepas khianat nyata. Cinta yang pernah berbuah, diterlantarkan dan menjadi masalah. Harapan yang disemogakan pun hancur.

Khianat, khianat. Hidup sudah rumit, semakin sulit dengan kemalangan karena khianat. Tak ada daerah bahagia hari ini, mungkin setelah matahari terbenam barangkali.

Ada hujan di halaman hati, menyesakkan. Lesap dari kesadaran diri, buat luruh dan mengeluh. Mengeluarkan kata-kata pedas, tak mampu menggugurkan helai-helai kesedihan. Gagal memerdekakan hati dan pikiran. Bagaimana nafas seolah tidak terputus, batuk terus mengganggu buat derita. Ada yang berkata, jangan terlalu banyak pikiran. Tak kunjung berhasil dilakukan.

Di sebuah pagi waktu hujan, di selasa terakhir bulan ini, ada perut yang tidak diisi karena khianat. Hidup oh hidup, selalu penuh drama. Ini tentang kesadaran ditinggalkan pergi, khianat dan khianat terjadi. Tak lagi melihat diri sendiri dengan benar, menjadi asing seasing-asingnya.

Pagi ini seperti malam yang penuh gelisah, banyak persembunyian. Hu. Khianat, khianat buat terhenti dari kepercayaan. Di suatu hari yang entah, masih ada kah pencerahan?
Semoga.

***
Rantauprapat, 25 Oktober 2022
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline