Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Berkhianat pada Harap

Diperbarui: 21 Februari 2021   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kulturtava

Ah, menyesakkan hati ketika realita berkhianat pada harap. Pernah meyakinkan hati kalau sudah menemukan jawaban dari pertanyaan/ketakutan, lalu keraguan menghempaskan keyakinan itu.

Di teka-teki zaman ini, sepertinya harus mampu untuk memiliki self awareness, saat hati/logika berkhianat pada harap. Yang terjadi adalah , di Mesopotamia kehidupan hanya terlihat Lo Ruhama.

Namun, inilah ketidakpastian yang sempurna. Tak ingin menjadi lalang di antara gandum, nyatanya ada sebuah jurang yang tak terseberangi. Malah menjadi pohon Anggur yang tidak riap tumbuhnya.

Tentang kisah,
Tentang kejadian yang hanya bisa direlakan,
Tentang harapan yang tak bersinergi dengan hidup,
Lagi-lagi, yang diperlukan hanya berdamai dengan keadaan. Yang diperlukan hanya keberterimaan.

Dan jangan biarkan isi hati/kepala dibunuh dengan segala sarkas/rusuh yang memang terlihat saat realita berkhianat pada harap. Jangan pula menjadi gaduh dan gagu terhadap ketidakadilan hidup yang membuat patah hati.

Memang begitulah kehidupan, ada saatnya merasakan bahagia, ada saatnya pula merasakan luka.

***
Rantauprapat, 19 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline