Pagi tadi, kamu buatku berada dalam kerumunan hujan. Hujan ratapan. Dan waktuku menjadi kesepian. Hening, sunyi, tapi aku tak ingin kelelahan untuk menghadapi kamu.
Aku berusaha menghidupi penerimaan diri. Dan akalku tidak sesempit gantang kecil. Aku tak mau dikaburkan amarah. Tidak, kukatakan kepadamu, aku tidak akan tenggelam dalam kesia-siaan. Kamu itu bagian dari diriku.
Ya, aku tahu mungkin, aku bisa saja kembali merasakan mendung karena kamu. Namun, aku tak mau terdampar dalam sepi. Aku ingin meruntuhkan rasa yang bisa membuat kita berjarak.
Aku melebur bersama rasa maaf. Memaafkan diri sendiri dan juga memaafkan kamu. Kenapa? Karena aku tak ingin kehilangan nutrisi baik buat kesehatan jiwaku. Tidak, kukatakan kepadamu. Aku tidak akan membiarkan patah hati menduduki hati dan pikiran tentang kamu.
Bagaimana pun, jauh sebelum ini, banyak kebaikan yang sudah kuterima darimu. Aku masih percaya, kamu itu merupakan salah satu rumah yang nyaman bahkan teduh untuk kembali pulang.
***
Rantauprapat, 13 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H