Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Pada Segala Kebahagiaan, Aku Ingin Menghidupi

Diperbarui: 14 Februari 2021   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi via twitter/@kulturtava


Dengan hati jujur, aku bersyukur bisa diingatkan. Dalam hatiku, aku menyimpan harapan baik. Dengan bibirku, aku bisa menceritakan kejadian yang bernama kenyamanan. Atas keberterimaan dan keyakinan hati, aku bergembira. Aku akan bergemar pada keikhlasan terhadap disabilitas pun ketidakadilan hidup.

Sebelum ini, aku sering bahkan berkali-kali menjadi orang asing di semestaku. Menyembunyikan diri, karena hancur jiwaku karena kekhawatiran yang berlebih. Disabilitas nurani menjadi trauma psikis dalam hidup. Ratapan menyesaki dada. Dari atasku ada cela dan penghinaan, hingga jiwaku menangis karena duka hati dan melekat pada debu. Bahkan, aku sulit memelihara diri dari kesukaran.

Ya, aku sering salah melafalkan hidup. Kaku dan gagap mensyukuri hidup. Malah bermain-main dengan kemalangan dan dosa yang merayu. Aku hidup, tapi tak sungguh-sungguh hidup. Begitulah, aku mengerti bahagia tanpa menghidupi bahagia. Apa karena aku tak memiliki seseorang yang kesejahteraanku merupakan kesejahteraannya? Entahlah, mungkin ya. Mungkin juga tidak.

Akhir Januari pun menjadi kejadian yang bernama warna baru di perjalananku. Ada yang mendekat ke padaku, kesunyian hati menjauh dariku. Air mataku berlinang seperti aliran air, itu pun karena kebahagiaan. Dan kini. Pada segala kebahagiaan, aku ingin menghidupi.

Biarlah aku tulus dalam menghidupi bahagia, supaya aku jangan jatuh dan tenggelam di dasar samudera kesedihan, seperti canang yang gemerincing. Aku pun harus menerima keterbatasan yang kumiliki.  Ahh, aku tidak tidak boleh mencemburui kebahagiaan orang lain.

***
Rantauprapat, 04 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline