Lihat ke Halaman Asli

Suatu Malam bersama Perempuan Itu

Diperbarui: 4 November 2020   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via twitter @kulturtava


Suatu malam bersama perempuan itu, tepatnya hari Rabu di minggu pertama bulan kesebelas, aku mendapati diriku kehilangan ketenangan sebab perlakuan perempuan itu. Tidak ada cinta malam ini, saujana yang terlihat beraroma hasrat yang keliru. Renjanaku seakan kosong terhadap perempuan itu.

Aku tak bisa menutupi wajah ketidaksenanganku, aku benar-benar merasa marah terhadap perempuan itu. Perempuan itu pernah menjadi seseorang yang kubanggakan, namun perlakuannya hari ini membuat isi kepalaku terikat pada sampah yang tak mudah kusingkirkan.

Perempuan itu mengkhianati keyakinan diriku terhadap dirinya. Membasahi sanubariku dengan udara yang penuh debu. Tanpa ragu-ragu kelayuan menumbuhkan tunasnya di pelepah semestaku. Kini, ada jarak yang melebar antara aku dan perempuan itu. Kasih sayang yang pernah ada seakan lesap dari hatiku.

Aku jatuh pada derai air mata yang sulit kutahan. Paru-paruku sulit dihidupkan pada kata bahagia karena perempuan itu. Energiku digulung kehampaan.

Namun, aku berharap, di suatu malam berikutnya yang entah kapan, aku akan berproses untuk dapat menghanguskan keraguanku terhadap perempuan itu. Dan akan ada penerimaan utuh terhadap dirinya di tungku waktu yang kumiliki.

***
Rantauprapat, 04 November 2020
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline