Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Perempuan Rapuh yang Memutuskan untuk Bahagia

Diperbarui: 11 September 2020   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kulturtava

Di kamar kecilnya yang pengap, perempuan itu sedang sendiri dan menangis. Perempuan yang rapuh itu sedang tawar hati. Harapan yang dia harapkan, tidak berpihak pada dirinya.
Penerimaan adalah hal yang harus dia lakukan.

Sulit baginya untuk menerima kenyataan. Sungguh, perempuan itu ingin hidup berdua dengan seseorang yang akan menjadi teman hidupnya. Tapi kesendirianlah yang dia dapatkan.

Berkali-kali perempuan itu, mencoba menyatu dalam keikhlasan. Merayakan waktu yang dimiliki dengan tidak lagi membuat luka. Luka yang tak seharusnya ada dari sejak lama.

Pada akhirnya, perempuan yang rapuh itu memutuskan untuk bahagia, walau dalam kesendirian. Tanpa tawar menawar dengan logika dam ketakutannya, perempuan itu percaya akan ada kasih sayang yang diterima olehnya.

***
Rantau Prapat, 10 September 2020
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline