Aku yang jatuh cinta
Aku yang memilih terhempas.
Padamu, tadinya aku ingin selalu bisa menerjemahkan tentang cinta. Keinginan itu akhirnya sirna. Aku menemukan alasan untuk meninggalkanmu.
Pada hari yang ketigapuluhsatu bulan kedelapan tahun ini, aku menyelesaikan kisah kita. Ada kabut yang membasahi seluruh permukaan asmara kita.
Ada perpisahan yang bertamu di rumah hatiku, dan aku menerimanya masuk. Aku ingin melupakan.
Tak ada lagi waktu dan senyuman, yang bisa kuberikan untukmu. Aku telah kehabisan kepercayaan padamu.
Katamu, kamu sayang. Pada kenyataannya, kamu tidak memperlakukan rasa sayang itu dengan benar. Kamu tahu, rasa sayangmu itu menawarkan ketidaknyamanan di jiwaku.
Bukankah cinta yang telah Tuhan berikan, harusnya diisi dengan warna ketulusan. Kamu malah menggantikannya dengan warna kegelapan. Sebelum kisah kita lebih dalam, aku memilih berhenti.
Mengapa aku ingin berpisah dan memilih pergi bahkan menyudahi kisah asmara denganmu, semoga kamu akan mengerti.
Kita tak bisa lagi saling menggiringi. Aku ikhlas melepasmu. Aku tak akan ragu untuk itu.
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H