Kemarin, aku jatuh dan terjerembab dalam kesunyian. Aku ditinggal pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal.
Katamu, aku adalah kekasih yang kau cintai, namun untuk sekedar bersama kau enggan.
Di mana rasa sayangmu?
Rasa sayangmu yang seperti ini, sulit untuk kuterjemahkan.
Mungkin, ketertarikanmu padaku tak disertai kejujuran hati. Hingga dengan mudah hatimu ditumbuhi rumput-rumput liar keegoisan.
Kau mungkin tak tahu, kau telah menawarkan suasana hati yang gundah bagiku. Aku ragu, apakah kau benar-benar memiliki rasa sayang terhadap diriku?.
Entah kenapa, tapi aku sungguh berharap ada ketulusan hati darimu untukku. Walau sebentar, pahami dan mengertilah aku.
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H