Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Srikandi Puisi Kompasiana

Diperbarui: 22 Agustus 2020   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.com

Lagi-lagi saya mendapatkan rasa yang berbeda dari sesama Kers. Menyenangkan memang. Kali ini ada sebuah kalimat yang tergambar perihal artikel yang saya tayangkan di platform blog Kompasiana. Apa lagi, kalau bukan perihal puisi.

Saat saya berselancar untuk memberikan nilai dan komentar untuk artikel Kers. Ya, tentunya artikel Kers yang sering bertegur sapa dengan saya. Dan saya tiba di artikelnya pak I Ketut Suweca, Kers asal Bali.

Di dalam artikel hobinya yang berjudul "Yakinlah, Menulis di Kompasiana Tak Pernah Rugi, Untung Melulu!" yang tayang di K pada tanggal 20 Agustus 2020 kemarin. Saya mendapati beliau menulis bahwa saya adalah "Srikandi Puisi Kompasiana". Hal ini mengandung makna baik bagi saya dan saya menyimpan kalimat indah ini di perjalanan berpuisi saya.

Berarti ini kali ketiga, saya mendapatkan apresiasi dari sesama Kers atas hobi saya berpuisi di Kompasiana.

1. Saya mendapatkan apresiasi dari bang Boris Toka Pelawi dengan menyebut saya pakar cinta di Kompasiana di tanggal 10 Juni 2020. Itu sudah saya jadikan juga artikel dengan judul "Saya Bukan Pakar Cinta di Kompasiana". Tayang di Kompasiana di tanggal 30 Juni 2020.

2. Saya mendapatkan apresiasi dari pak Rudy Gunawan, sang pengagum angka. Numberolog pertama di Indonesia. Pak Rudy di dalam artikel hobinya menulis bahwa saya adalah bintang cinta Kompasianer, dan itu di tanggal 31 Juli 2020. Dan melalui artikel ini pun, saya mendapatkan insipirasi untuk menjadikannya artikel. Per tanggal 05 Agustus 2020 lalu, saya menuliskan artikel yang berjudul "Kompasianer dengan Label Bintang Cinta"

3. Lalu, beberepa hari yang lalu. Saya mendapatkan apresiasi dari pak I Ketut Suweca. Di dalam artikel hobinya, beliau menulis bahwa saya adalah Srikandi Puisi Kompasiana. Dan saya pun kembali terinspirasi untuk kembali menuliskan artikel, yang akan malam ini. Tanggal 22 Agustus 2020.

Srikandi Puisi Kompasiana, mendapatkan pujian ini. Saya sangat bersyukur, di antara begitu banyak Kompasianer perempuan yang bisa bahkan lebih mahir berpuisi di Kompasiana, namun pak I Ketut Suweca masih mengingat nama saya untuk diikutsertakan dalam bagian sejarah aksaranya.

Saya mendapatkan kebaikan dari apresiasi sesama Kers. Dan sedapat mungkin saya akan terus berpuisi dan berbagi karya untuk mewarnai platform blog Kompasiana. Rumah bersama bagi Kompasianer.

Salam Kompasiana

***
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline