Kita pernah tertusuk duri di waktu yang berjarak. Musim kemarau yang berkepanjangan pun pernah merambah kisah asmara kita.
Selagi cinta masih bertahan, aku percaya bunga-bunga musim semi kita akan mekar lagi. Aku berharap, kau akan benar-benar menjadi harapanku.
Aku memang bersedia untuk bersetia pada waktu, aku percaya kau pun demikian. Bersedia untuk menanti kebersamaan. Dan perihal mencinta, sabar dalam penantian, adalah persembahan yang paling tepat untuk memaniskan kisah asmara kita.
Begitulah kisah asmara kita, harus dirangkai dan diterjemahkan dengan pengertian.
Padamu, yang mampu membuat bunga cinta tumbuh di ladang hatiku, aku selalu ingin berbagi warna-warni rasa tentang cinta yang kita pilih.
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H