Lihat ke Halaman Asli

Berbagi Kebaikan pada Sesama Kompasianer

Diperbarui: 28 Desember 2020   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Berbagi kebaikan itu indah bukan, terlebih jika kita bisa memberi kebaikan itu.

Dan yang saya maksud dalam artikel ini adalah, berbagi kebaikan melalui puisi tentunya dan itu untuk semua kers. Karena yang menjadi kapasitas dan yang bisa lakukan adalah menulis puisi.

Selama berkompasiana dua tahun ini dan berinteraksi dengan sesama kers, sudah beberapa kali saya menulis puisi untuk sesama kers. Sudah tidak ingat berapa puisi yang saya tulis untuk sesama kers, tapi yang saya ingat itu adalah yang terakhir minta dituliskan puisi. Kers itu adalah pak I Ketut Suweca, kers asal Bali yang seprofesi dengan saya, ya beliau juga seorang dosen.

Kers I Ketut Suweca, memesan satu puisi dan beliau yang memberikan judul puisi itu sendiri. Seperti yang terdapat dalam komentar beliau di artikel video saya per tanggal 31 Juli 2020 kemarin. Judul puisi yang beliau pesan adalah "Sang Pengarang". 

Di hari yang sama ketika beliau memesan puisi, puisi yang berjudul "Sang Pengarang" selesai saya tuliskan. Walaupun puisi itu sudah selesai saya tuliskan, saya memutuskan untuk menanyangkan puisi tersebut di platform blog K per tanggal 04 Agustus 2020 kemarin.

Bagi saya, puisi juga bisa memberikan kebaikan bagi orang lain. Terlebih jika puisi yang saya tulis memberikan kesenangan tersendiri pada yang meminta dituliskan puisi. Bicara berbagi kebaikan pada sesama kers, tidak tahu kenapa yang meminta dituliskan puisi adalah kers pria, hehe.

Seperti puisi yang terdapat dalam video puisi di atas. Puisi itu merupakan puisi yang saya tulis untuk kers Reba Lomeh. Saya berbagi kebaikan pada sesama kers melalui puisi yang saya tulis. Puisi itu berjudul "Perihal Petani Cengkeh". Puisi ini sudah saya tayangkan di K, pada tanggal 06 Agustus 2019 tahun lalu.

Puisi "Perihal Petani Cengkeh" telah menjadi musikalisasi puisi yang indah. Puisi ini dibacakan oleh teman literasi saya yang ada di Instagram. Teman literasi saya yang bernama, Devita Yahya dan akun instagramnya @devita_yahya. Dan Editor vidio puisinya adalah, Danni Rayyan, dia bisa ditemukan melalui akun instagramnya @danni_rayyan.

Dari data statistik akun youtube pribadi saya, video puisi "Perihal Petani Cengkeh" dipublikasikan tanggal 31 Oktober 2019. Sedangkan dari data akun instagram saya, video puisi tersebut diupload ke instagram pada tanggal 10 November 2019 tahun lalu.

Saya bersyukur bisa berbagi melalui puisi pada sesama kers, hal itu bisa memberikan kesenangan pada hati saya pribadi. Dan selama saya mampu, saya akan terus menulis puisi untuk berbagi.

Saya percaya, jika kita melakukan kebaikan, pastilah hal itu akan menjadi kenangan indah di perjalanan hidup. Mari berbagi kebaikan selagi kita mampu. Karena jika menabur kebaikan, kita juga akan menuai kebaikan dalam hidup.

***
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline