Haruskah aku membiarkan hatiku layu dan akhirnya mati, karena perpisahan kita. Aku tahu bahwa perpisahan kita tetaplah menyakitkan, bukankah setiap pertemuan yang ada akan berujung pada perpisahan.
Tapi perpisahan yang kurasakan ini karena pilihan hatiku sendiri. Walau ada kemungkinan kita bersama, aku tetap tak akan memilih kemungkinan itu.
Sebab jika kemungkinan itu kupilih, yang ada rasa sakit akan menemaniku terus-menerus. Dan di dalam poros waktuku, aku tak ingin memeluk semak berduri yang pasti memberikan rasa sakit jika bersamamu.
Perpisahan kita mengajari diriku untuk merelakan dan memilih yang terbaik untuk hidupku. Selepas perpisahan ini, aku ingin hidup baik-baik saja, dan perpisahanku denganmu akan menjadi sejarah dalam hidupku. Kusederhanakan menjadi sebuah kenangan.
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H