Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Sejarah yang Dahulu Kembali Terulang

Diperbarui: 20 Juli 2020   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Hatiku di terjang luka, jiwaku pun menjadi rapuh. Hari ini, aku adalah seseorang yang berbaring bersama perih hati. Hidup yang kujalani seolah mati. Hingga aku tak lagi mampu untuk tersenyum dengan penuh ketulusan, aku hanya bisa menangis sepuas-puasnya di dalam hatiku

Sayangnya, hidup yang kutangisi ini bukan menjadi hak mutlakku. Dan aku tak bisa melakukan sesuatu dengan sesukaku

Hari ini, sejarah yang dahulu kembali terulang. Kenangan luka lalu kembali hidup dan tumbuh di perjalanan waktuku. Sorot mata indahmu memperlihatkan, bahwa lagi-lagi aku seakan tak berharga. Kepercayaanku kembali memudar, dan hari ini jejak bahagia tak berada di dalam kamus besar hatiku

Aku akan membiarkan sembilu tetap berpihak pada warna hidupku malam ini. Sebab esok jika aku masih bernafas, aku harus hidup dan membuat sejarah yang berbeda. Walau itu dengan terpaksa, mau tak mau aku harus membersihkan sarang luka yang menguasai diri dan hatiku. Setidaknya demi bunga-bunga lain yang mengisi ruang-ruang buku kehidupanku

***
Lusy Mariana Pasaribu

[Rantauprapat, 19 Juli 2020, 21:54]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline