Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Tulisanmu Dikritik, Kenapa Harus Terluka dan Marah?

Diperbarui: 26 Oktober 2020   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unsplash.com

Untuk apa aku menulis? Aku menulis untuk menuangkan rasa di hatiku, aku menulis untuk melepaskan kesesakan di jiwaku.

Apa yang kudapat dari menulis? Yang kudapat adalah kebahagiaan jiwa. Kenikmatan tersendiri bisa menyelesaikan tulisan yang sedang kutulis. Dan dominan yang kutulis pastilah artikel fiksi. Khususnya puisi. Walau puisiku bukanlah puisi yang menakjubkan. Aku tetap bahagia bersama tulisan-tulisan puisiku.

Kembali pada judul artikel ini. Tulisanmu dikritik, kenapa harus terluka dan marah? Aku menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi. Beberapa kali ada teman literasi yang mengkritik tulisan di puisiku. Dua hal yang paling kuingat adalah :

1. Tulisan di puisiku itu tak ada rima dan tak bermakna.
2. Kalau menulis puisi, menulis juga untuk orang lain

Dan kala itu, aku juga ingat jawabanku.  Aku katakan, mungkin puisiku tak ada rima dan itu hakku. Dan aku menulis puisi bukan untuk memikirkan orang lain tapi untuk diriku sendiri. Untuk kebahagiaanku. 

Jika kujawab dengan jujur, apakah aku terluka dan marah jika tulisanku dikritik? Jawabnya TIDAK, hanya sedikit terusik (manusiawi lah, hehe).

Kritikan itu, aku tak pernah remehkan sedikitpun. Karena bagiku itu wajar dan sah-sah saja. Ada yang berani dengan lugas mengkritik ada yang pura-pura baik dan mengkritik dalam hati.

Jujur saja, aku pun pernah mempertanyakan tulisan orang lain di tulisanku? Bisa dibilang kritikan juga lah. Entah orang itu akan marah dan terluka?. Tapi menurutku, harusnya kita siap menerima jika tulisan kita dikritik?

Karena melalui kritikan, kita bisa memiliki bahan pertimbangan dari sudut pandang orang lain. Tentunya yang kumaksud di sini, bukan kritik yang tak berdasar. Karena melalui kritikan, berarti ada yang memperhatikan apa yang kita tulis.

Yang diperlukan saat tulisan atau apa yang kita tulis dikritik orang lain adalah, membuka hati dan nalar. Dan kita akan menerima hal tersebut dengan kesadaran. Hingga kita tidak akan merasa marah, kecewa dan terluka.

Adakah orang yang tulisannya tidak pernah dikritik orang lain?. Adakah orang yang tidak pernah mengkritik tulisan orang lain?. Entahlah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline