Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Menghapus Artikel karena Tidak Laku, Apakah Tepat?

Diperbarui: 21 Juni 2020   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Pixabay

Di Kompasiana, banyak ragam dan kategori artikel yang ditayangkan oleh kers.

Dari sekian banyak artikel yang ditayangkan, mungkin kers pernah menghapus artikel sendiri atau artikelnya dihapus pihak K. Kalau saya pribadi pernah mengalami keduanya, tapi lebih sering menghapus artikel karena kehendak sendiri.

Saya memutuskan untuk menghapus beberapa artikel, karena awal-awal saya ngompasiana masih banyak kata yang merusak dan asal tulis. Bahkan di awal Juni saya menghapus artikel puisi, karena mengalami ketidakadilan dari pihak K. Artikel yang sudah dilabeli pilihan, bisa menjadi batal label pilihan. Dan itu praduga saya semata, bagaimana pun pihak K yang berhak atas penentuan label pada artikel yang sudah ditayangkan, ketika pihak K keliru dalam pelabelan, ya mereka batalkan label itu. Dan dengan emosional saya hapus artikel puisi itu.

Dan artikel-artikel yang saya hapus itu artikel yang menurut saya tidak harus ada di platform blog K, dan sebenarnya masih banyak yang ingin saya hapus. Tapi saya tak ingin menyesal dan memilih membiarkan itu ada, karena saya menyadari tulisan itu menjadi jejak awal saya menulis puisi. Saya pun tak malu atas puisi-puisi yang sudah ditayangkan walau puisi awal saya menulis di K sangat berantakan, mungkin puisi yang sekarang ini juga masih belum maksimal penulisannya.

Beberapa hari yang lalu, pagi tanggal 6 Juni 2020. Saya melihat artikel terbaru dari warga Kompasiana, dan akun beliau cukup ramah dengan saya.

Apakah ada yang tidak ramah?
Sangat banyak sekali, hhaha. Maaf ini hanya iklan tak berbayar

Kembali ke point tentang menghapus artikel karena tidak laku.

Artikel terbaru kers tadi, saya beri rate dan seingat saya sudah ada yang beri rate lebih dulu sebelum saya. Artikel itu tentang makanan. Selang beberapa jam, kers tadi sudah menayangkan artikel yang baru. Dan saya beri rate lagi, dan entah mengapa terklik profil beliau. Dan artikel sebelumnya yang ditayangkan dan saya beri rate sudah hilang dari akun beliau.

Kalau tidak dihapus admin, ya dihapus kers itu sendiri. Dan ketika saya beri rate di postingan yang terbaru beliau, saya beranikan komentar dan bertanya, artikel sebelumnya dihapus ya pak?  Beberapa menit berlalu, komentar saya pun dibalas. Kers itu menjawab, bahwa artikelnya dihapus karena TIDAK LAKU.

Dalam hati, saya bertanya-tanya apakah yang dimaksud dengan tidak laku?
1. Apakah sepi pembaca?
2. Apakah minim yang beri rate?
3. Apakah karena tidak ada yang komentar ?
4. Apakah artikel tersebut tidak dilabeli pilihan oleh admin K dan kehilangan peluang menjadi artikel utama
5. Atau sama seperti kisah saya tadi

Entahlah. Saya tidak bisa menduga-duga dan berprasangka buruk terhadap beliau, sebab yang tahu jawaban pastinya adalah kers tersebut. Karena saya pun pernah menghapus artikel yang sudah ditayangkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline