Halaman demi halaman dari bab-bab cerita kita pernah buatku bersedih
Aku patah hati dan kehilangan harapan akan cinta, kau melepaskan genggaman tanganku. Keyakinanku akanmu dicederai ketidaksetiaan
Memberi rasa sakit yang sulit terdefenisikan
Aku masih berusaha keras mengusir benci yang turun di lembah hatiku. Tersenyum pun menjadi hal yang langka terjadi pada diriku saat itu. Dan yang aku tahu, kau harus terlempar dari hatiku.
Berputarnya waktu, aku mampu memulihkan hatiku. Walau sesekali episode masa lalu datang menghampiri hati juga pikiranku. Dan parahnya, di puncak kebingunganku ada perasaan rindu yang tumbuh. Walau rasa benciku belum seutuhnya pupus, aku tak bisa bersandiwara pada diriku sendiri: bahwa aku mengingatmu
Kepadamu yang sedang kurindukan, aku tak bisa menahan diri untuk mengatakan : aku hanya merindukanmu. Hanya itu saja
Tak lebih dari itu dan tak ada maksud lain!
Itu mungkin karena aku belum memiliki kekasih hati selepas berpisah darimu.
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H