Lihat ke Halaman Asli

Lusy Mariana Pasaribu

Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Puisi | Purnama Terakhir Bersamamu

Diperbarui: 17 Mei 2019   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixaby.com

Bersama asa, hatiku pernah tertuju padamu
Melangitkan doa demi doa untuk melewati perjalanan hidup denganmu

Semua harapan itu sirna, bunga bunga cinta yang bergelora itu berguguran
Harapan harapan itu retak dan tenggelam dalam lautan perpisahan

Ratusan malam yang pernah menggenapkanku pada cinta, harus kulepaskan dan pergi dari duniaku
Meninggalkan kerumitan yang sulit terdefenisikan olehku

Ternyata, purnama yang bersinar malam itu menjadi purnama terakhir yang kunikmati bersamamu
Skenario semesta yang tak berpihak pada warna cinta kita

Kini ketika purnama kembali hadir, aku tak lagi dapat melihat senyuman dan raut wajahmu
Sebab kisah kita telah sirna dan berakhir, namun butir butir gelombang kerinduan akanmu masih menjalari hatiku

Aku pun tak pernah membencimu, karena perihal mencintai tak ada yang bisa memaksakan. Aku tahu perjalanan hatiku pernah merasakan keindahan ketika bersamamu dan aku menikmati kenangan yang terjalin bersamamu

@lmp




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline