Selagi aku masih mampu, aku akan terus berjuang untuk menantimu
Menerima keangkuhan dan sikap abaimu terhadapku
Walau kini kau menjadi sosok yang misterius dan sulit ditemui, bahkan membuat jarak diantara kita
Entah mengapa, walau keadaan ini menggelisahkan perasaanku
Aku tak pernah bisa berhenti merindukan dirimu, tak mampu membunuh rasa cintaku untuk dirimu
Selagi aku masih mampu, aku akan tetap menikmati siklus penantian ini dan membiarkan diriku tersesat dalam bayang-bayang dirimu
Aku akan menunggu ruang dan beranda hatimu kembali terbuka untuk kukunjungi
Dicurahi cahaya bianglalamu nan indah pada hatiku
Dan menjadikan diriku obyek dari kalimat kalimat puisimu
Selagi aku masih mampu, hatiku akan kubalut dengan kesabaran
Berharap kau akan memahami rinduku, hingga memperdulikan perasaanku terhadapmu
Dan kau tak lagi membungkus dirimu dengan rapat dalam syndrom persembunyian
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H