Ada enam jenis emosi diantaranya: happiness & joy (kebahagiaan dan gembira), kesedihan (sadness), kemarahan (anger), ketakutan (fear), jijik (disgust), dan yang terakhir adalah rasa malu (shame).
Sikap penerimaan orang lain dipengaruhi oleh sikap menerima diri dari dalam penyesuaian sosial. Adaptasi sosial membutuhkan ketertarikan fisik untuk membangkitkan perasaan cinta dan penerimaan pada orang lain, sedangkan cinta adalah hasil dari sikap penerimaan dari orang-orang di sekitarnya. Selain itu, prestasi juga merupakan salah satu esensi kebahagiaan. Pencapaian ini berasal dari kerja keras, pengorbanan, kompetensi, dan tujuan yang realistis.
Ketiga esensi kebahagiaan ini harus hidup bersama. Seperti yang dijelaskan oleh Alston dan Dudley (Hurlock, 2004), kepuasan hidup yang biasa disebut kebahagiaan, muncul dari terpenuhinya kebutuhan atau harapan yang menjadi penyebab atau sarana kenikmatan. Kepuasan hidup adalah kemampuan untuk menikmati pengalaman dengan tingkat kesenangan tertentu.
Aspek Kebahagiaan (Happiness)
- penerimaan (Acceptance):
Dalam praktik klinis, sesuatu yang ditandai dengan sikap atau penolakan positif adalah mengakui atau menilai nilai-nilai individu tanpa mengakui perilaku atau keterikatan emosional dari pihak terapis yang terlibat.
- Kasih Sayang (Affection):
Ini adalah perasaan cinta dan berbagai proses mental yang sangat kuat yang melibatkan perasaan emosi, suasana hati, dan disposisi
- Pencapaian (achievement)
Prestasi atau hasil yang dicapai, keberhasilan tertentu dengan tingkat kompetensi/keahlian tertentu dalam tugas belajar, tugas sekolah atau akademis.
Joy adalah semacam kebahagiaan mendalam yang tidak mudah hilang karena hal lain. Oleh karena itu, kegembiraan memiliki perasaan euforia yang terkait dengan kedamaian, kegembiraan, dan rasa syukur kepada Allah. Happiness & Joy adalah jenis emosi yang mencakup emosi positif yang diekspresikan melalui wajah, suara, dan tubuh.