Lihat ke Halaman Asli

Batu Apung dalam Proses Pembuatan Minyak Zaitun

Diperbarui: 2 Oktober 2024   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Minyak zaitun merupakan salah satu bahan makan  yang paling dihargai di dunia, terutama dalam masakan Mediterania. Proses pembuatannya melibatkan beberapa langkah dan dalam metode tradisional, batu apung (pumice) memainkan peran penting. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang bagaimana batu apung digunakan dalam proses pembuatan minyak zaitun, termasuk sejarah, manfaat, dan teknik yang terkait.


Sejarah Penggunaan Batu Apung

Penggunaan batu apung dalam pengolahan minyak zaitun sudah ada sejak zaman kuno. Bangsa Romawi dan Yunani kuno telah menggunakan teknik ini untuk mengekstraksi minyak dari buah zaitun. Batu apung dipilih karena sifatnya yang ringan dan kemampuannya untuk menghaluskan daging buah tanpa merusak rasa dan kualitas minyak yang dihasilkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, metode modern mulai menggantikan penggunaan batu apung, tetapi masih ada produsen yang setia pada cara tradisional ini.

Proses Pembuatan Minyak Zaitun

Proses pembuatan minyak zaitun terdiri dari beberapa tahap utama: pemanenan, penggilingan, ekstraksi, dan penyimpanan. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing langkah dengan fokus pada penggunaan batu apung.

1. Pemanenan

   Pemanenan buah zaitun adalah langkah pertama dalam proses pembuatan minyak zaitun. Buah zaitun biasanya dipanen saat sudah matang, karena pada tahap ini kadar minyak dalam buah mencapai puncaknya. Pemanenan dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat modern. Setelah dipanen, buah zaitun harus segera diproses untuk menjaga kesegaran dan kualitas minyak.

2. Penggilingan

   Setelah pemanenan, buah zaitun akan digiling menjadi pasta. Inilah saat batu apung berperan. Dalam metode tradisional, buah zaitun dimasukkan ke dalam mesin penggiling yang dilapisi dengan batu apung. Batu ini membantu menghaluskan daging buah zaitun, sehingga minyak yang terikat di dalam sel-sel dapat diekstraksi. Proses ini biasanya dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling yang memiliki dua batu apung berputar.

   Penggunaan batu apung dalam tahap ini memiliki beberapa keuntungan. Sifat abrasifnya membantu dalam memecah daging buah tanpa merusak kualitas minyak. Selain itu, batu apung juga tidak memberikan rasa atau aroma yang tidak diinginkan pada minyak, sehingga hasil akhirnya tetap bersih dan berkualitas tinggi.

3. Ekstraksi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline