Lihat ke Halaman Asli

Harapan dan Mimpi yang Terlantun di Setip Doa Mereka

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403157034728322766


140315729163741745


Jauh melangkah, memberanikan diri demi sebuah cita-cita. Tak terpikir oleh ku akan rintangannya nanti, yang ku tahu aku kesini untuk cita-cita dan mencapai sukses bahagiakan orangtua. Keterbatasan ini tak mengurungkan niat dan mimpiku. Dalam sepertiga malam terus memanjatkan segala hajat, pinta itu sekian lama dalam kesungguhan terpanjatkan. Dan hampir lima tahun silam, mimpi yang tak mungkin, Alhamdulillah terjadi karna ridho dan kuasa Allah. Namun, hal terberat adalah seorang ibu yang harus melepaskan anak perempuannya jauh dari orangtua. Merantau dikota orang, sedikit sanak famili yang dekat. Tapi ini tekad, menyakinkan akan baik-baik saja disana. Mempercayakan sepenuhnya kepada Sang Pelindung dan pemberi Rahman...
Lima tahun sudah terlewati, mulai dari menyesuaikan pergaulan hingga ku harus menyelesaikan sendiri segala masalah yang ku hadapi disini. Di kota yang penuh dengan gemerlap dunia. Kota yang keras kata orang-orang, ya keras kehidupan jika tak berani melangkah. Saling sikut sana sini demi kepentingan diri, seolah aturan hanya sebagai hiasan kata-kata yang tak sengaja tertempel. Hanya utk dilihat, tak lebih dari mereka yang hanya memuji keindahan tanpa melakukan sesuatu untuk membuatnya menjadi indah.
Menjadi dewasa dalam sebuah keadaan yang memaksa. Dan membuahkan pemikiran yang mandiri dan berdikari. Tempaan masalah, datang dari luar maupun dalam menjadikan sengatan luar biasa. Menguatkan hati dan menghilangkan cemooh menjadi tantangan, mememaknai sindiran sebagai evaluasi, dan yang membuat sakitnya hati menjadi bahagia untuk kemudian hari. Dalam kesabaran, doa orangtua selalu terlantunkan, dan pada akhir pengharapan adalah menunaikan tanggung jawab mereka dalam mendidik anak yang membuahkan surgaNya.
Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua
Pada Anaknya Berangkat Dewasa


Jika adalah yang harus kau lakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah yang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kau agungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi.


( Taufiq Ismail )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline