Lihat ke Halaman Asli

Introspeksi diri menyambut bulan Ramadhan yang Mulia

Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacalah Al Qur-an, maka hidup akan teratur.

Bacalah Alam, maka hidup akan subur makmur.

Bacalah Istighfar, maka dosa-dosa kecil akan hancur lebur.

Bulan Rojab sudah berlalu, kini kita masuk ke bulan Sya'ban. Satu bulan lagi menuju Ramadhan yang amat dinanti-nanti umat Islam. Persiapan yang harus dilakukan oleh kita adalah persiapan lahir dan bathin. Persiapan lahir adalah bagaimana kita menjaga diri agar siap menjalankan ibadah shaum di bulan Ramadhan nanti. Menjaga kesehatan dengan menjaga pola makan dan minum yang benar, halalan thoyyiban. Persiapan bathin adalah mempersiapkan jiwa dan ruh kita agar perjalanan ibadah di bulan mulia itu bisa terlaksana dengan baik, lancar, dan tentunya cita-cita yang selalu diinginkan setelah Ramadhan bisa terwujud. Cita-cita yang mana? ya, keinginan kita untuk mendapatkan barokah Ramadhan, dihapuskan segala dosa, dan terbebas dari api neraka. Aamin.

Suka citanya Ramadhan, akan terlihat jelas dari kegiatan Masjid yang semakin beragam. Penuhnya kegiatan dari mulai Sholat shubuh berjama'ah dilanjutkan dengan kuliah Shubuh, kajian-kajian keislaman, Ifthor atau Buka shaum bersama, juga sholat Tarawih berjama'ah yang dilanjutkan dengan Ceramah Tarawih, menambah semaraknya bulan Ramadhan. Berbicara tentang Sholat, mari kita lihat ayat Al Qur-an yang menerangkan tentang hal tersebut. Betapa sholat mengandung hikmah bagi kehidupan ummat Islam. Mentafakkuri dan introspeksi diri, bertanya pada diri sendiri apakah sholat yang sudah kita lakukan selama hidup berbekas dalam kehidupan kita?

Alloh memerintahkan kita untuk mendirikan sholat. Artinya tidak hanya mengerjakan saja, tapi juga nilai-nilai atau hikmah sholat bisa diaplikasikan dalam kehidupan.

QS. Al Hajj : 77

"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapata kemenangan"

Dalam ayat tadi, kita diperintahkan untuk ruku', artinya Alloh menyuruh kita untuk memiliki sikap tawadhu', depe-depe, handap asor (bhs sunda), rendah hati, tidak ada kesombongan sedikitpun dalam diri.

Sujud, dilakukan untuk menunjukkan bahwa diri kita tak berarti apa-apa di hadapan Alloh. Sadar bahwa kita berasal dari tanah, dan akan kembali ke dalam tanah.

Perintah 'Sembahlah Tuhanmu" ini menunjukkan bahwa kita mentauhidkan diri, hanya menyembah Alloh subhanahu wa ta'aalaa saja. Saat kita takbiratul ihrom, kita ucapkan Allohu akbar, Alloh yang Maha Besar. Disitu kita meniatkan untuk ibadah, dan itu hanya semata-mata mengharap ridho Alloh. Mengerjakan sholat dengan tuma'ninah berarti bersungguh-sungguh menjalankan setiap gerakan dengan sempurna dan dilakukan sebaik-baiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline