Lihat ke Halaman Asli

Lusi Feliana

Sabar, syukur, ikhlas

Jalan Hidup

Diperbarui: 14 Agustus 2024   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa hari ini terasa sangat berat. Entah kenapa tapi rasanya ingin berpulang ke rahmatullah. Melihat ujian kehidupan dan hancurnya beberapa harapan. Tidak meminta untuk cepat mendapat pasangan, diriku malah ingin segera bertemu Tuhan. Rasanya sangat berat, hingga rumah terasa bukan rumah lagi. Hubungan kian semakin tidak peduli. Mungkin karena kesalahpahaman dan ego masing-masing. Kondisi ekonomi dan kesehatan yang memburuk menambah peliknya hidup. Dendam dan benci yang membuat rusak segalanya. Aku kerap bertanya kenapa aku tidak seperti mereka. Kenapa penuh dengan beban. Kenapa? Mereka hanya diam enggan terbuka, bahkan setelah ditanya merekapun tidak mau menjawab. Hanya kata tidak tahu yang keluar dari mulutnya. Ini semakin jauh dan aku merasa kehilangan hidup. Usia yang sudah tidak muda, namun karir tidak ada apa-apanya. Saat sakitpun seakan dunia menjauh. Minta tolong, tak ada yang mau. Apakah ini memang jalan hidupku, kerap dijauhi dan dianggap tak berguna. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline