Lihat ke Halaman Asli

Anailef

Sabar, syukur, ikhlas

Hujan, Musibah atau Berkah?

Diperbarui: 8 Desember 2021   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Mengawali aktivitas pagi seperti hari-hari biasanya, yaitu mengantar saudara kerja. Belum sampai ketempat tujuan tiba-tiba hujan datang. Kami pun segera berhenti untuk memakai mantel hujan. Ada perasaan takut karena biasanya tempat yang kami lalui itu sering banjir ketika hujan deras turun.

 Namun Alhamdulillah sampai pulang kembali ke rumah tidak terjadi banjir. Diperjalanan usai mengantar saudara aku tersenyum bahagia "alhamdulillah tidak banjir tadi". Terkadang aku kepikiran apakah hujan itu berkah atau musibah. aku sering mendengar kebanyakan teman-temanku mengeluh ketika hujan turun. Iya, akan terjadi banjir, begitu biasanya yang mereka katakan ketika hujan turun. 

Lalu mereka akan bercerita tentang pengalaman mereka terjebak banjir hingga tidak bisa pulang ke rumah masing-masing. Belum lagi cerita motor mogok karena banjir dan sebenarnya aku juga pernah mengalami ini. Tapi kalau dipikir-pikir. Kenapa hujan yang disalahkan, ya? aku setuju kalau penyebab motor mogok karena banjir, tapi penyebabnya banjir itu adalah hujan, bagaimana? hujan adalah berkah dan rahmat dari Tuhan jika  kita lihat manfaat dari hujan.

 Hujan bermanfaat untuk tumbuh-tumbuhan dan apa yang ditanam di bumi, hujan juga mengurangi polusi asap kendaraan, dan seringkali dijadikan momen untuk membuat status di whatsapp bahkan ada yang mendadak puitis ketika hujan turun alias jadi inspirasi untuk berkarya, termasuk juga saya, ya. Tapi tidak dipungkiri, namanya Indonesia yang mempunyai 2 musim, yaitu kemarau dan penghujan. 

Jadi sudah biasa sepertinya jika hujan menjadi bahasan ketika datang. Karena faktanya banyak kejadian dan berita, entah itu berita di televisi dan di media lainnya, ketika curah hujan yang sangat deras kadang membuat lingkungan menjadi menakutkan. Pasti banjir.  Tapi kembali lagi, apa benar karena hujan? Kalau dilihat lagi, banjir  terjadi karena ulah diri kita sendiri alias human atau manusia. Kenapa? banyak penebangan pohon ilegal yang mana pada dasarnya pohon sangat berguna untuk menyerap air hujan. Tapi karena ego manusia mengalahkan segalanya, jadilah apa yang mereka kehendaki. 

Pohon  habis ditebang, hujan turun, tidak ada yang menyerap, masuk bendungan, bendungan sudah habis kapasitas tampung. Dan akhirnya Banjir. Wahai para penebang pohon ilegal, sadarlah. Yang kedua, banjir terjadi  juga karena adanya penyumbatan di saluran air alias karena buang sampah bukan pada tempatnya. Masalah sampah memang sangat dan sangat melelahkan. Membuang sampah sembarangan seakan menjadi hal yang biasa. Dianggap lumrah. 

Padahal dampaknya sangat banyak. Salah satunya yaitu bisa menyebabkan banjir. Aku pernah bertemu dengan teman yang menertawakan kebiasaanku dalam membuang sampah, ketika kami membeli makanan atau minuman, dan setelahnya plastik makanan dan minuman tadi harus dibuang,  pada saat itu aku tidak menemukan tempat sampah, jadi berinisiatif dimasukkan dalam tas dan akan dibuang ketika bertemu tempat sampah nanti. 

Si teman ini malah bilang "buang saja itu mbak". Aku hanya tersenyum sambil jawab "susah kalau sudah jadi kebiasaan, nanti tak buang kalau ketemu tempat sampah". Iya, hal seperti itu terjadi karena kita terbiasa. Tapi kebiasaan negatif bisa kita ubah dengan melakukan kebiasaan positif tentunya.  Jadi, apakah hujan musibah atau berkah? Kita bisa pikirkan lagi. Semoga dan semoga kita semua bertambah sadar akan pentingnya merawat alam dan disiplin menjaga kebersihan lingkungan. Stay safe and healthy all. Dadah....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline