Lihat ke Halaman Asli

Syasha Lusiana

Penulis buku parenting CAHAYA DUNIA, Konselor, Motivator, Teacher

Membelah Cakrawala Dunia melalui Buku

Diperbarui: 1 April 2021   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Aku rela dipenjara asal bersama buku, aku bebas" demikian ungkapan Muhammad Hatta tentang betapa pentingnya Buku.

Sedemikian pentingnya buku, sampai ada hari Buku Nasional dan ada hari Buku Sedunia. Hari buku sedunia diperingati setiap tanggal 23 april sedangkan hari buku nasional setiap tanggal 13 Mei.

Saati ini hampir di seluruh dunia, manusia mulai kehilangan daya minat baca yang ditandai dengan pergeseran budaya dan perkembangan teknologi.

Teknologi membuat manusia bersikap instan dalam segala hal termasuk menyerap berbagai informasi dalam sekali waktu.  Cukup dengan menggerakkan tangan dengan benda pipih ditangannya, maka terbukalah jendela informasi yang dia inginkan.

Buku sebetulnya dapat mengalahkan teknologi manapun karena dia penyimpan catatan terbaik manusia yang tidak bisa dikalahkan dengan padam listrik sekalipun, atau karena kehabisan quota. Buku adalah pertemuan dua kekuatan yang berhasil memengaruhi pendidikan manusia yaitu seni dan sains. Keduanya bertemu dalam buku.

Buku dapat menghantarkan manusia abadi sepanjang masa sekalipun penulisnya telah meninggal dunia.   

Sejak tahun 1967 dunia merayakan 2 April sebagai Hari Buku Anak Internasional atau International Children's Book Day (ICBD). 

Penggagas utama dalam peringatan itu adalah International Board on Books for Young People (IBBY). Dan penetapan tanggal 2 April merujuk pada hari ulang tahun penulis buku anak terkenal, Hans Christian Andersen karena kontribusinya yang besar dalam perkembangan buku anak.

Kenapa Buku sedemikian penting dalam kehidupan manusia?  Karena Tulisan dalam sebuah buku menandakan peradaban sebuah zaman.   Bahkan, pemikiran, ide penulisnya dapat melompat ke masa depan yang belum kelihatan.  Sehingga melalui tulisan dapat mempengaruhi pemikiran, ideology bahkan merubah kehidupan seseorang secara finansial

Tidak salah kalau kemudian seorang penulis fiksi yang kehidupannya berubah drastis dengan menulis buku yaitu JK.Rowling mengatakan "Buku itu seperti cermin, jika yang berkacanya adalah seorang yang bodoh, engkau tak bisa berharap yang terpantul adalah seorang yang jenius".

Hasil karya para penulis buku ini akan mewarnai pengetahuan umat manusia yang membacanya.   Bagi pencipta buku melahirkan kepuasan tersendiri, selain dia mampu menyampaikan pesan-pesan dan pemikirannya juga dapat menjadi catatan sejarah dirinya sepanjang masa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline