Salam Ramadhan,
Tidak terasa sudah setengah dari masa Ramadhan kita lalui. Luar biasa melewati bulan suci Ramadhan di masa pandemi dan ditengah-tengah kenaikan harga barang-barang dan kebutuhan pokok yang melonjak tinggi. Dari mulai meroket terusnya harga minyak goreng sampai harga kenaikan BBM. Masyarakat hanya bisa mengelus dada menerima semua keadaan ini.
Ramadhan kali ini benar- benar menjadi ujian bagi kita semua. Memang, selama manusia masih menghirup udara kehidupan, ujian akan selalu ada dan tentu dengan porsi yang berbeda-beda bagi setiap orangnya. Allahu Akbar, Allah SWT Maha Besar.
Selama kita masih diberikan ujian oleh Allah SWT, itu artinya Sang Pencipta masih sayang dan memperhatikan kita. Level kita akan dinaikkan jika bisa melewati berbagai ujian yang harus dijalani.
Bulan suci Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan dan itu memang benar adanya. Di saat Ramadhan inilah kita mengevaluasi diri dan menata hati agar tidak lagi selalu dipenuhi oleh nafsu dunia yang tiada henti-hentinya dengan berusaha menjaga sikap, jaga pikiran, dan jaga ucapan.
Mengendalikan diri adalah point utama yang bisa kita ambil hikmahnya di bulan suci ini. Kata siapa di bulan suci ini tidak ada nafsu dan sejenisnya? Ternyata nafsu yang berlebihan itu justru yang harus kita perangi dalam diri.
Kalau hanya sekedar menahan rasa lapar dan minum, Insyaalloh bisa dilalui. Tapi ketika keinginan yang berlebihan sudah merasuki, terkadang kita terbawa oleh keadaan ini. Contoh salah satunya adalah nafsu berbelanja, yang di saat menjelang lebaran biasanya sangat besar sekali. Belanja adalah hal yang biasa dilakukan sehari-hari, tapi di saat menjelang lebaran, euphorianya berbeda.
Excited rasanya jika kita memiliki uang dan dibelanjakan. Saat kita mempunyai uang, itu semuanya bisa dipenuhi. Tetapi saat hidup sedang dalam kekurangan, kita hanya bisa mengelus dada.
Disinilah ujian dalam diri terjadi, bagaimana rasanya hati memendam keinginan yang tidak bisa dipenuhi. Ingat, Allah SWT Maha Baik. Mintalah kepada-Nya ketenangan dan kecukupan. Hanya Dia yang bisa memberikan semua itu. Kebahagiaan tidak hanya dari materi, jiwa yang tenanglah bahagia sesungguhnya.