Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Penting Identifikasi Pasien?

Diperbarui: 4 April 2017   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Apalah arti sebuah nama' kita sering mendengar ungkapan tersebut. Sepenting apakah nama seseorang? Kadang kita pun agak segan mengungkapkan identitas kita. Tapi jika menyangkut masalah kesehatan terutama jika sedang sakit, nama menjadi sangat penting untuk diketahui karena akan menyangkut riwayat pengobatan yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan keselamatan pasien. Kesalahan karena keliru pasien merupakan hal yang amat sangat tabu dan berat hukumnya. Kesalahan karena keliru pasien dapat terjadi dalam semua aspek diagnosis dan pengobatan. Perlu proses kolaboratif untuk memperbaiki proses identifikasi untuk mengurangi kesalahan identifikasi pasien. Tidak semua pasien di Rumah Sakit dapat mengungkapkan identitas secara lengkap dan benar. Beberapa keadaan seperti pasien dalam keadaan terbius, mengalami disorientasi, tidak sadar sepenuhnya, bertukar tempat tidur / kamar / lokasi dalam rumah sakit, atau kondisi lain dapat menyebabkan kesalahan dalam identifikasi pasien.

Proses indentifikasi pasien perlu dilakukan sejak dari awal pasien masuk ke Rumah Sakit, yang kemudian identitas tersebut akan selalu dikonfirmasi dalam segala proses di Rumah Sakit, seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan, sebelum memberikan pengobatan dan tindakan / prosedur. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien yang nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian obat, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis.

Kebijakan identifikasi harus menggunakan minimal dua identitas pasien seperti nama lengkap pasien, nomor rekam medis atau registrasi, tanggal lahir / umur, gelang identitas dengan bar code atau cara lain  dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien. Termasuk juga ada sistem yang mengatur identitas pasien yang koma tanpa identitas. Dan proses identifikasi ini harus konsisten pada semua situasi dan kondisi.

Pasien di Rumah Sakit umumnya diberikan gelang identitas jika dirawat agar memudahkan proses identifikasi pasien. Pada saat pemasangan gelang identitas, pasien akan diberi tahu mengenai manfaat gelang yaitu untuk mencocokkan identitas pasien yang tercatat dalam rekam medis  Rumah Sakit dengan identitas pasien sebenarnya, sebelum dilakukan proses seperti saat sebelum memberikan obat, darah atau produk darah, sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan, sebelum memberikan pengobatan dan tindakan / prosedur. Sehingga jika pasien menolak untuk diberi gelang identitas maka pihak Rumah Sakit akan meminta bukti penolakan pemasangan gelang dan wajib menjelaskan resiko yang akan timbul jika tidak dipasang gelang. Selain itu pasien juga berhak untuk menolak tindakan medis yang akan dilakukan jika pihak Rumah Sakit tidak mengkonfirmasi lebih dahulu dengan melihat gelang pasien dan menanyakan identitas pasien.

Konsistensi indentifikasi pasien juga menyangkut formulir atau rekam medis yang ada di Rumah Sakit. Jika Rumah Sakit sudah menetapkan minimal dua identifikasi pasien, maka identifikasi tersebut harus muncul dalam semua formulir atau rekam medis yang ada.

Jadi seberapa penting identifikasi pasien?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline