Sinar matahari pagi menyapaku hangat dan ramah. Vitamin D yang masuk kembali memberikan kekuatan bagi tulang, khususnya jemari tangan ini untuk kembali berperang dengan keyboard laptop yang sudah semakin tua. Sebenarnya saya adalah orang yang buta dengan ekonomi tetapi mencoba untuk menuangkan sedikit ide yang tidak seberapa untuk bangsa ini. Sembari melihat timeline facebook yang penuh dengan berita tentang kenaikan harga BB, otak ini berputar untuk menemukan sedikit gagasan tentang stabilitas sistem keuangan. Oke baiklah, langsung saja kita ke TKP untuk mulai mengupas ide ini satu per satu. Semoga berhasil!
Secara luas, stabilitas sistem keuangan diartikan sebagai suatu sistem keuangan yang mampu memfasilitasi alokasi sumber ekonomi secara efisien, penetapan harga, mengalokasi dana, dan mengelola risiko keuangan, dan mempertahankan kemampuan sistem tersebut untuk menunjukkan tugas fungsional, bahkan ketika stabilitas sistem keuangan mulai terpengaruh oleh shock eksternal, misalnya karena pembangunan yang tidak seimbang (Schinasi, 2004).
Sistem keuangan yang tidak dijaga kestabilannya akan berdampak buruk bagi perkembangan ekonomi, baik itu sistem keuangan yang diatur oleh pribadi masing-masing ataupun sistem keuangan yang dikelola oleh instansi terkait. Berdasarkan pengertian yang dikutip dari Schinasi (2004), maka penulis mencoba menyampaikan beberapa ide untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
1.Skala prioritas kebutuhan
Kebutuhan manusia, ya ada yang sama dan ada yang berbeda. Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang, ya tentunya tingkat kebutuhannya ini dan itu semakin banyak. Sekian banyak kebutuhan yang diperlukan, tentunya jika ingin menjaga kestabilan keuangan agar tidak goncang, maka perlu diperhatikan penting dan genting. Manakah kebutuhan yang penting, dan manakah yang genting? Untuk itu, perlu dibuat skala prioritas kebutuhan. Hal ini benar membantu individu ataupun instansi untuk mempertahankan kestabilan sistem yang sedang dijalankan. Jika telah ditetapkan kebutuhan penting dan genting, maka akan dengan mudah diputuskan, apa yang harus dilengkapi dan apa yang belum perlu untuk dilengkapi. Secara tidak langsung, hal ini akan menekan biaya yang dikeluarkan sehingga tidak terjadi peningkatan kerugian. Biaya berhasil ditekan, ada dana yang bisa disimpan atau bisa dijadikan modal untuk perputaran ekonomi.
2.Jadilah kreatif
Talenta jika tidak dikembangkan, maka tidak akan berkembang dan akan hilang begitu saja. Sama seperti uang. Anggaplah saja uang sebagai modal awal atau talenta seseorang. Orang yang pasif dan tidak mampu melihat peluang pasar, akan kalah diterjang lawan. Mengapa judul ide ini adalah jadilah kreatif? Karena dengan kreatif, seseorang dapat melakukan berbagai usaha positif untuk menjaga kestabilan sistem keuangannya. Ada sumber dana, ada dana. Dana yang diterima janganlah dihabiskan untuk membeli kebutuhan yang genting, tetapi putarlah otak dan putarlah uang itu. Disini jelas, bisnis berperan nomor 1. Kreatiflah dalam melihat kebutuhan pasar, dan jadilah orang atau kelompok yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Kebutuhan pasar yang dimaksudkan bukan hanya dalam skala yang besar tetapi juga dalam skala yang kecil. Ya besar ataupun kecil skala dari bisnis seseorang, tetap akan membutuhkan modal yang cukup. Cukup besar atau cukup dalam arti sesungguhnya. Kreatif yang diartikan disini bukan saja kreatif dalam melihat peluang pasar tetapi kreatiflah dalam mengelola keuangan pribadi/kelompok, agar sistem keuangan yang dijalankan tetap stabil.
Jika suatu saat, ada intervensi eksternal yang cukup mengganggu sistem keuangan, maka kreativitas ini juga sangat diperlukan untuk menjaga kestabilan tersebut. Kreatif dalam berpikir dan bertindak. Stabilitas ekonomi terganggu, putar otak Anda, lihat kondisi pasar, temukan ide, lalu laksanakan kreativitas Anda.
3.Controlling and Monitoring
Tentunya dalam melaksanakan suatu sistem, kita tidak bisa terlepas dari kata dan fungsi manajemen. Dari 5 fungsi manajemen, yang penulis pakai disini adalah 2 fungsi dari manajemen yaitu controlling and monitoring.
Controlling sangat membantu untuk mengendalikan sistem keuangan Anda terutama apabila ada keinginan untuk mengeluarkan dana bagi kebutuhan genting. Controlling juga berperan untuk mengontrolbagaimana jalannya sistem keuangan yang dijalankan. Jika ada suatu kesalahan atau tindakan yang menjurus ke kesalahan fatal, fungsi pengendalian ini sangat membantu untuk mengembalikan kestabilan sistem.
Kemudian yang kedua adalah fungsi monitoring. Dengan adanya fungsi ini, maka dapat dipantau terus perkembangan sistem keuangan, dan apakah outcome yang diharapkan sudah tercapai. Outcome yang dimaksud adalah kestabilan sistem keuangan itu sendiri. Apakah sistem ini mampu bertahan atau tidak jika terjadi guncangan ekonomi dari pihak eksternal ataupun pihak internal sendiri, apakah sistem ini mampu bertahan atau tidak ketika sumber dana berkurang. Nah semua itu dilihat di fungsi monitoring.
4.Semakin dekat padaNya.
Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambil. Segala sesuatu di dunia ini tidak pernah terlepas dari pekerjaanNya. Ide nomor satu dan nomor dua tidak akan terealisasikan dengan baik dan lancar jika Anda tidak pernah memohon campur tanganNya dalam mewujudkan dan menjaga kestabilan sistem keuangan yang sudah dibuat. Manusia memang tak pernah terlepas dari kata serakah. Semakin punya, maka manusia ingin punya yang lebih, dan selalu mau menjadi yang pertama, tidak mau kalah saing dengan orang yang setara atau bahkan mencoba menyaingi orang yang lebih darinya.
Oleh karena itu, dalam tiap apapun langkah dan keputusan yang diambil, mari senantiasa berserah kepadaNya karena tanpaNya, kita seperti sedang berlayar tanpa nahkoda, tak tahu arah hingga bisa tersesat. Dengan berserah padaNya, senantisa Ia akan memberi petunjuk dan rahmat untuk menjalankan skala prioritas kebutuhan dan mempertahankan itu agar tidak tergoda oleh pengaruh eksternal (hal-hal duniawi), semakin kuat dan berprinsip, dan semakin kreatif dalam mewujudkan dan mempertahankan sistem yang sudah dikelola.
Sekian ide-ide ini penulis sampaikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Referensi:
Schinasi, G.J., 2004, Defining Financial Stability, IMF Working Paper,IMF
stabilitassistemkeuangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H