Lihat ke Halaman Asli

Lusia Missa

Hargailah Diri-Mu Sendiri

Ruang Rindu untuk Ayah

Diperbarui: 31 Januari 2021   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Ayah

Ruang Rindu untuk Ayah

Dinginnya malam menusuk kulit ku hingga menembus tulang - tulang putih kokoh
Terasa gemetar walau sudah dilapisi kain usang hadiah pemberian Mu

Melodi kesunyian malam mencengkram pendengaran ku
Terdengar suara burung hantu Hutulu Hutulu Dari balik jendela kamar tidur
Terlihat jelas dua kelelawar yang setia menyantap habis buah pepaya masak didepan kamar ku
Dan nyanyian merdu jangking dari balik rumput ilalang

Ku balikkan pandangan kedalam kamar indah yang diterangi bola lampu neon putih 11 watt

Ku tatapi setiap buah tangan pemberian cinta Mu

Ku eluskan satu persatu dengan jari  telanjang ini

Sebongkah kenangan terlintas
Ketika dengan telitihnya engkau tak kenal lelah, memperbaiki setiap barang kamar ku yang rusak.

Warna pucat pada tempat tidurku, kamu rela mengecetnya tak kala tidak mementingkan kesehatanmu yang lagi memburuk.

Ku alihkan mata ku keatas plafon kamar ku, yang sudah berlubang dan juga tembok kamar yang mulai retak.
Terdengar suara mu menunggu kesuksesan ku untuk memperbaiki semuanya itu.

Ku tolehkan lagi kepala ini pada pintu masuk kamar yang terhalangi kain gorden berwarna hijau, tempat favorit kamu berdiri ketika melihat kedalam kamar ku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline