Lihat ke Halaman Asli

Nurfadhilah

Beramal demi ridha Allah

Peran Utama Perempuan Dalam Islam

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Tati Nurhayati (Pemerhati Perempuan)

Di alam kehidupan ekonomi kapitalis saat ini, sistem kehidupan yang diterapkan sangatlah berpengaruh pada kehidupan rakyatnya. Tidak hanya pada para pemilik modal tapi termasuk keluarga yang juga mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan penghasilan demi membiayai kehidupan mulai dari pendidikan, kesehatan, dll.

Mempertahankan suatu pekerjaan tetap sangatlah sulit di zaman sekarang. Apalagi mencari pekerjaan bagi para pria yang notabene sebagai pencari nafkah menjadi tantangan tersendiri. Tidak sedikit keluarga menghadapi masalah yang mengakibatkan perceraian, KDRT, perselingkuhan dan ketidak harmonisan. Terlebih lagi terjadinya disfungsi peran dalam keluarga. Perempuan yang seharusnya mengambil peran sebagai ibu dan pengatur RT, meninggalkan peran dan fungsinya. Mulai terjun ke ranah publik untuk mencari nafkah dan tidak dipungkiri banyak lowongan pekerjaan yang sangat mudah dimasuki oleh kaum perempuan dibandingkan dengan kaum pria. Karena kelebihan yang dimiliki perempuan secara fisik yang dianggap menguntungkan perusahaan, akhirnya perempuan di eksploitasi untuk berlomba-lomba mempercantik diri dan menghasilkan banyak materi. Sementara kaum pria banyak di rumah untuk mengurusi anak-anak.

Sesungguhnya bagaimana Islam memandang tentang peran utamanya perempuan? Islam telah mengatur dengan rinci tentang kedudukan perempuan selain sebagai hamba Allah yang mengemban kewajiban-kewajiban individual sebagaimana pria, juga sebagai seorang perempuan yang memiliki peran sebagai ibu dan pengelola rumah tangga. Rasulullah saw. bersabda yang menggambarkan betapa pentingnya fungsi ibu :

‘Nikahilah oleh kalian, wanita penyayang lagi subur, karena sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya kalian dihadapan para nabi di hari kiamat’. (HR. Ahmad)

M. Nashih Ulwan, seorang penulis buku pendidikan anak dalam Islam menyatakan bahwa ibu adalah sekolah, jika engkau telah mempersiapkannya berarti engkau telah mempersiapkan suatu bangsa yang mempunyai akar-akar yang baik. Ibu adalah pendidik utama da pertama bagi para buah hatinya. Ibu adalah peletak dasar jiwa kepemimpinan pada anak dan mempersiapkannya menjadi generasi pejuang. Ibulah yang pertama kali mengajarkan anaknya tentang Khaliqnya (Allah SWT), kepada siapa ia harus takut, tunduk dan patuh.

Islam memberikan kedudukan mulia kepada perempuan yang bersedia mengambil peran utamanya sebagai ibu dan pengatur RT. “Surga dibawah telapak kaki ibu”. Inilah kemuliaan bagi perempuan, peran yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Peran dan fungsi perempuan sebagai ibu haruslah menjadi agenda yang diperhitungkan demi terciptanya peradaban yang mulia. Wallahu a’lam bi ash-showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline