Lihat ke Halaman Asli

Lusi Mei Cahya

Dosen Teknik Industri Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya

Bantuan Mesin Pencuci Kedelai dan Pelatihan Manajemen Keuangan UMKM Tempe Mojokerto

Diperbarui: 8 September 2023   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi. Mesin pencuci kedelai kapasitas 100 kg

Sejumlah pengrajin tempe di Desa Mlirip Mojokerto mengikuti Pelatihan Manajemen Keuangan yang merupakan bagian dari “Program Hibah untuk UMKM Tempe di Desa Mlirip” yang didanai oleh Kemendikbudristek 2023 . Program ini merupakan lanjutan dari program Hibah PKM 2022, yang sebelumnya berfokus pada UMKM Tempe di Dusun Clangap . 

 Pelatihan Manajemen Keuangan ini bertujuan untuk mematahkan stigma yang ada di pelaku usaha yang masih berpandangan bahwa pencatatan administrasi keuangan atau membuat laporan keuangan adalah hal yang merepotkan. Dosen Manajemen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Dr. Sofia Pudji Estiasih yang menjadi narasumber Pelatihan Manajemen Keuangan membagikan kiat-kiat dalam membuat laporan keuangan dengan mudah. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan singkat mengenai dasar-dasar Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Harga Pokok Produksi.                  

 Tak hanya itu, ia juga memberikan template yang dapat digunakan untuk Menyusun Laporan Keuangan bagi para pelaku usaha yang hadir pada acara tersebut sehingga tak hanya memahami tentang laporan keuangan tetapi juga dapat mempraktikkannya secara langsung. Nantinya, pelatihan ini akan dilanjutkan dengan pendampingan Laporan Keuangan kepada pengrajin tempe agar mereka dapat membuat Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan. 

 Sebelum Pelatihan Manajemen Keuangan dimulai, acara dibuka oleh Ketua Pelaksana Penerima Hibah PKM 2023 Kemendikbudristek dan Dosen Program Studi Teknik Industri Universitas Katolik Darma Cendika Lusi Mei Cahya Wulandari, M.T. Selain menjadi wadah pelatihan, acara ini juga menjadi momen penting karena berbarengan dengan penyerahan mesin pencuci kedelai berkapasitas 100kg kepada Bapak Riono yang merupakan salah satu pengrajin tempe dari Dusun Latsari yang telah menjalankan usahanya selama 10 tahun. Mesin pencuci kedelai ini dapat menurunkan biaya produksi tenaga kerja proses pencucian sebesar 35%. 

 Meski telah diselenggarakan untuk kedua kalinya di tempat yang berbeda, beberapa pengrajin tempe yang juga berharap mendapatkan bantuan mesin mengingat selama ini proses produksi masih tradisional menggunakan tenaga manusia. Tak hanya dihadiri oleh para pelaku usaha saja, acara tersebut juga turut dihadiri oleh Lurah Desa Mlirip Ir. Purwanto. Pada kesempatan itu, ia mengucapkan terima kasih atas pemberian mesin kepada warganya, dan berharap adanya kerjasama lebih lanjut dengan Universitas Katolik Darma Cendika untuk membantu warga dalam mengembangkan usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal ini sesuai dengan visi desa untuk menjadikan Mlirip sebagai desa Mandiri, Adil, dan Sejahtera.

Dokumen pribadi. Balai Desa Mlirip

Dokumen pribadi. Pelatihan Manajemen Keuangan

Dokumen pribadi. Foto bersama peserta pelatihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline