Lihat ke Halaman Asli

Alam Langit

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Langit itu indah. Menatapnya membuat hati berbahagia. Aku jadi ingat, betapa pentingnya melihat langit, kebebasan, keluasan, kelanggengan. Aku suka melihat langit. Hal yang sering kulakukan ketika berada di rumah dahulu. Menatap langit dari balkon lantai atas. Cerah dan birunya langit sore hari. Merah jingga emas menghiasi langit menjelang maghrib. Aku suka pada langit.

Pikiranku jadi lebih tenang. Alam memang membawa kedamaian. Tak heran begitu bencinya para penyayang lingkungan kepada mereka yang merusak lingkungan, khawatir pada mereka yang tidak peduli pada lingkungan alam. Hal ini memang dapat dibenarkan, alam memang menawarkan hal yang tidak tergantikan dalam ukuran manusia.

Bukan hanya ukuran hasil perut bumi, kayu, dan hasil alam lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang guna kepentingan umat manusia. Alam terus senantiasa memberi, tanpa kemudian berharap menerima dari manusia. Alam hanya akan marah jika manusia telah keterlaluan dalam memperlakukannya. Alam juga punya pikiran dan perasaan. Pikiran dan perasaan yang tidak dapat dijangkau oleh wahana pikiran dan perasaan manusia. Alam berpikir dan berbicara dengan bahasanya sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline