Lihat ke Halaman Asli

Meminum Kopi, Langkah Pasti Cegah Pikun

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

134595475385809823

Salah satu yang PASTI dalam hidup ini adalah menjadi tua. Tua dalam perspektif kesehatan memiliki masalah tersendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, pada dekade ketiga kehidupan sudah dimulai penurunan fungsi berbagai organ tubuh yang selanjutnya dapat menimbulkan berbagai gejala klinis. Dan itu PASTI! Penuaan bukanlah sebuah penyakit, melainkan sebuah kondisi normal (fisiologi) tubuh. Namun begitu, resiko timbulnya suatu penyakit akan lebih tinggi pada orang usia lanjut. Demensia (pikun), terjatuh, inkontinensia urinasi (mengompol), dan luka akibat tekanan merupakan gejala-gejala yang sering dialami pada usia lanjut, yang disebut dengan sindroma geriatrik. Dalam tulisan ini, penulis akan menitikberatkan pada demensia dan salah satu pencegahannya yang paling populer –meminum kopi. Demensia didefinisikan sebagai gangguan fungsi intelektual yang ditandai dengan penurunan kemampuan untuk mengingat, menilai, dan berfikir abstrak serta terjadinya perubahan perilaku, dalam istilah yang lebih familiar disebut dengan pikun. Salah satu tipe demensia yang paling sering terjadi adalah Alzheimer. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan anatomis pada daerah otak. Kedua penyakit ini erat kaitannya dengan proses penuaan, dan tinggi kejadiannya pada usia di atas 60 tahun. Demensia berdampak buruk baik bagi penderita ataupun pada orang-orang di sekitarnya. Penurunan kualitas hidup di usia tua serta ketergantungan pada orang lain merupakan masalah serius. Lalu bagaimana dengan kopi? Minuman warisan budaya yang sering dijadikan tersangka atas timbulnya berbagai penyakit jantung, kecemasan dan perasaan negatif, serta dehidrasi ini nampaknya perlu mengajukan banding atas tuduhan tak beralasan atas dirinya.

Senyawa aktif yang memiliki berbagai maanfaat pada kopi adalah kafein. Komposisi kafein dalam kopi merupakan yang tertinggi dibandingkan dari sumber lain. Dalam 150 ml (secangkir) kopi mengandung 71-220 mg kafein, sedangkan kandungan kafein pada teh hanya sekitar 32-42 mg/150ml, 32-70 mg/330 ml pada minuman cola, dan 4 mg/150 ml pada coklat. Senyawa yang masuk dalam kategori aman (GRAS/ generally recognition as safe) oleh Food and Drug Administration (FDA) terbukti memiliki efek stimulasi sistem saraf pusat jangka pendek yang akan bermanfaat bagi pencegahan penyakit demensia dan Alzheimer.

Bukti ilmiah ini dikemukakan oleh Cardiovascular Risk Factor, Aging and Dementia (CAIDE) yang melakukan penelitian prospektif selama 21 tahun di Eropa. Singkat cerita studi tersebut menyimpulkan bahwa orang yang meminum kopi 3-5 cangkir/hari di usia muda dapat menurunkan  resiko demensia sebesar 65-70%, dan penyakit Alzheimer 62-64% pada usia lanjut. Yap, itulah penjelasan keuntungan meminum kopi dalam mencegah demensia (pikun) dan Alzheimer. Sebenarnya masih banyak manfaat kopi (kafein) lain terhadap kesehatan, yang dapat membebaskan minuman ini dari berbagai tuduhan negatif atas dirinya. Oleh karena itu, biasakanlah meminum kopi. Walaupun penuaan adalah PASTI, namun kepikunan TIDAK PASTI didapat oleh orang yang rajin meminum kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline