Halo folks :D saya sebenarnya malas membahas UN, saking kacau dan memusingkannya, tetapi entah mengapa sambil terkantuk-kantuk di kelas tadi saya malah terpikir beberapa hal yang mungkin bisa meningkatkan kualitas UN. Oh iya sebagai catatan, saya di sini adalah salah seorang yang menganggap ujian nasional itu diperlukan oleh siswa dan sekolah.
Jadi pertama, tujuan ujian nasional harus diubah. Bukan lagi untuk kelulusan siswa dari sekolah, tetapi dijadikan sebagai salah evaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk para siswa yang akan lulus. Kelulusan biarlah ditentukan oleh masing-masing sekolah saja. Dengan begini, cita-cita pemerataan kualitas pendidikan dasar dan menengah dapat dievaluasi secara menyeluruh oleh kementrian. Selain itu, dengan diubahnya tujuan ujian nasional, maka beban yang ada di pundak guru dan siswa akan banyak berkurang, jadi kecenderungan untuk menghalalkan segala cara demi mendapat nilai terbaik pun menjadi berkurang.
Lalu dalam pembuatan dan pencetakan soal yang kemarin menjadi sumber masalah pada UN kemarin. Ide saya sih, master soal tetap dibuat di pusat, dengan proses seperti biasa, namun pencetakan dan distribusi dilakukan di tingkat yang lebih bawah (mungkin di Kabupaten/Kota, atau di Provinsi jika tidak sanggup di Kabupaten/Kota). Pusat menyerahkan master soal kepada Provinsi dengan media CD dan disegel. Rawan kebocoran? Buat saja aturan yang tegas untuk kepala dinas yang di daerahnya terbukti ada kebocoran soal atau kunci jawaban, siapapun pelakunya.
Selain itu mengenai guru yang seharusnya menjadi pengawas, tetapi malah jadi perantara kunci jawaban. Saya jadi berpikir, pecat saja gurunya mungkin ke depannya pengawas UN bisa dilakukan oleh mahasiswa, seperti yang diterapkan pada pengawas SPMB jaman saya dulu. Saya pikir mahasiswa bisa lebih independen dan netral lah untuk mengawas ujian nasional.
Itu sih sedikit ide dari saya, yaa mungkin hanya ide di atas awan yang saat ini belum mungkin, tapi apa salahnya? :D
yu ah,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H