Lihat ke Halaman Asli

Ngamuk di Resepsi Mantan Pacar, Salah Siapa?

Diperbarui: 9 Mei 2016   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi semua, baru baru ini kita dihebohkan dengan video seorang mantan yang ngamuk di resepsi pernikahan mantannya. Nampak seorang pemuda dipukuli oleh sanak saudara dari pengantin.

Hingga saat ini sih masih belum jelas siapa mantan pacarnya. Yang mempelai cewek apa cowok hehe juat kidding. Balik kepersoalan dimana kejadian tersebut memang diluar akal sehat. Macam jet lee datang seorang diri kemarkas musuh. Bedannya kalau jet lee menang dan yang ini menang-is. 

Sebagai laki laki saya sangat salut dengan si pria yang datang ke resepsi pernikahan. Bukan buat kisruhnya tapi keberanian dia datang melihat secara langsung pujaan hati yang mungkin dulu mereka merencanakan duduk dipelaminan kini harus menerima kenyataan pahit melihat dia duduk dengan orang lain dipelaminan.

Lalu kekisruhan ini salah siapa? 

Sebuah bukti bahwa cinta itu buta. Mungkin kalau dia diundang niatnya datang untuk menghormati yang mengundang. Tapi kalau perasaan mana bisa bohong?  Tanpa terkendali karena emosi malah bikin malu. Tapi ini soal kejujuran dan harus dihargai dari sikap mas gaul itu. 

Membuktikan bahwa mas gaul itu benar benar cinta dan berani datang walau akhirnya tidak bisa mengontrol diri. Memang tidak mudah menerima kenyataan. Tapi bisakah kita belajar berani menghormati pilihan? 

Sebelumnya ada wanita yang datang ke pernikahan mantan pacarnya. Walaupun dulu mereka saling cinta tapi tidak disuport orang tua si wanita. Dan akhirnya mantanya menkah dengan wanita lain.

Dari sini diharap mereka yang sudah matang 

1.tidak usah lama lama pacaran. Kalau sudah siap tunggu apa lagi? Kebanyakan planing a b c d e tapi malah nggak action action.

2. Temui orang tuannya. Datang dan sampaikan maksud kedatangan. Kalau pun pacar setuju tapi calon mertua enggak kan dilema lagi. Paling nggak move on lo nggak kejauhan. 

3. Hormati pilihan. Kalau ortu atau pacar dilamar nggak mau maka anda harus menghormati itu. Dan seandainya lamaran diterima anda harus berani menghormati pilihan ortunya yang sudah memilih anda menyerahkan anaknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline