Kawasan kekayaan hutan adalah sumber kekayaan kehidupan seseorang Memberi warna hidup yang niyaman.
berati bukan itu manusia saya, melainkan semua makhluk hidup yang membutuhkan tempat yang niyaman.
Namun, kini prediksi leluhur tahun 2000-an, hidup para leluhur nenek moyang, lingkungan hidup bersama semua mahkluk hidup bebas. tambah ada ancaman, kesimbang dengan realita sedang hari ini. Saya pikir Alam tak pernah mengecewakan kehidupan manusia.
Namun, kita sendiri yang mengecewakan lingkungan hidup dan hutan.
Pribadi kesadaran nilai-nilai moral kebudayaan lingkungan hidup dimana berada berkarya.
Bilah tidak menimbulkan penyesalan datang dari belakangan, bayangan penomena di lihat dari sekarang. manfaat lingkungan hidup sumber daya alam yang luar biasa, dimana ada berada sesuaikan dengan nilai prinsip yang berlaku suatu masyarakat agar segala jenis keanekaragaman hayati yang terbesar 29, 4 hektar di Papua merupakan sesungguhnya kekayaan arta turun temurun tak hanya itu banyak ada harus menjaga lingkungan hidup merupakan masyarakat setempat yang akan menjaga lingkungan hidup itu sendiri, hutan dan Laut yaitu ;
1. kehidupan masyarakat bersama alam.
2. Kehidupan masyarakat memberi warna merasakan niyaman dari lingkungan hidup alam itu sendiri.
3. Pencarian nafkah kebudayaan lingkungan hidup dari sumber daya alam itu sendiri
4. Tempat perlindungan masyarakat lingkungan hidup hutan itu sendiri.
5. Pengiburan merasakan dari Oksigen udara segar, datang dari lingkungan hidup itu sendiri
Sehingga sebuah penomena lingkungan hidup masyarakat yang mengalami pandai, merasa sendih. seorang diri menata lingkungan hidup yang kesunyian daun hijau. hati pikiran, oksingen segar merasakan diri mu, irama salju Suara Cenderawasih, dan suara burung beo, flora fauna berkitcau menebus hati yang segar Senyum tersendiri. Irama suatu hutan dirinya sudah Pemulihan hidup seperti semula.
Nilai kebudayaan yang berlaku kosekuesi lingkungan hidup di ufuk timur. Jika hal ini sebuah gambaran mengingat kesadaran pada kebudayaan lingkungan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H