Jumat, 27 Desember 2024, Tanjung Selor -- Sebuah momen bersejarah terlaksana di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Polda Kalimantan Utara. Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, S.I.K., M.Si., memimpin langsung kegiatan pemusnahan senjata api rakitan sebagai bagian dari upaya mendukung stabilitas keamanan. Didampingi Wakapolda Kaltara, Kabid Humas, Karoops, Dir Intelkam, dan Kabid Propam, kegiatan ini turut dihadiri tokoh adat dan masyarakat sebagai simbol harmoni. Hadir pula Ketua Harian Persekutuan Dayak Lundayeh, Bapak Erry Sonley, Sekretaris Lembaga Adat Dayak, Bapak Yunus Luat, S.Pd., M.Pd., serta sejumlah wartawan dari berbagai media.
Pemusnahan 29 Senjata Api Rakitan
Sebanyak 29 pucuk senjata api rakitan jenis penabur dimusnahkan dalam kegiatan ini. Senjata tersebut sebelumnya diserahkan secara sukarela oleh masyarakat adat Dayak melalui tokoh adat mereka. Langkah ini menjadi simbol nyata kesadaran masyarakat adat dalam mendukung stabilitas keamanan, terutama pasca Pemilu Serentak Februari 2024 dan Pilkada Serentak November 2024 yang berlangsung damai.
Kapolda Kaltara menegaskan bahwa senjata ini memiliki nilai historis dan simbolis bagi masyarakat adat Dayak. "Senjata api rakitan ini adalah bagian dari tradisi turun-temurun yang kerap digunakan dalam kegiatan adat, seperti mas kawin. Namun, keputusan masyarakat adat menyerahkannya menunjukkan tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan bersama," ujar Kapolda.
Dukungan Penuh dari Tokoh Adat
Bapak Erry Sonley, Ketua Harian Persekutuan Dayak Lundayeh, menyampaikan bahwa pemusnahan senjata ini mencerminkan komitmen masyarakat adat untuk mendukung stabilitas. "Langkah ini menunjukkan dukungan penuh masyarakat Dayak terhadap penegakan hukum dan menciptakan harmoni sosial," ujarnya.
Senada, Sekretaris Lembaga Adat Dayak Kaltara, Bapak Yunus Luat, menyampaikan bahwa tindakan ini adalah simbol kerja sama antara masyarakat adat dan kepolisian. "Kami mendukung penuh langkah Polda Kaltara dalam menciptakan situasi yang aman, nyaman, dan harmonis. Penyerahan senjata ini adalah bukti komitmen masyarakat adat terhadap stabilitas dan kesejahteraan bersama," jelasnya.