Januari
Januari mengucapkan selamat datang saat aku membuka mata
pada suatu pagi yang habis dimandikan oleh hujan semalam
"Selamat tahun baru. Semoga kau tak lagi membawa masa lalu."
Februari, Maret, April
Rasanya baru kemarin aku membuat resolusi
satu, untuk lebih tabah dari hujan bulan Juni;
dua, untuk lebih ikhlas melepas yang fana;
tiga, untuk tetap menulis ingatan agar tak hilang ditelan zaman
"Sepertinya kau melupakan sesuatu. Dia yang seharusnya sudah jauh, mengapa masih hidup dalam kepalamu?"
Mei, Juni, Juli
Debu kemarau mengubur jejak dan seluruh percakapan kita
setelah melalui perseteruan yang berlarat-larat dengan hujan yang ngotot ingin menyuburkan kenangan
Ingin kusiapkan perkabungan, batu nisan, lagu kematian dan sekuntum bunga
untuk percakapan kita yang mati
dan sosokmu yang kini menjadi anonim
Agustus
Aku tidak harus larut dalam euforia
Tidak semestinya kalah oleh resah
Aku hanya perlu melesapkannya dalam kata-kata