Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Mengenal Hari PPHAM dan Stigma yang Kerap Diterima oleh Perempuan Pembela HAM

Diperbarui: 30 November 2022   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi sejumlah perempuan berdemonstrasi menyuarakan masalah-masalah kemanusiaan-photo by Max Ravier from pexels

Kalau setiap tanggal 25 November dunia memperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, tanggal 29 November adalah Hari Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia (PPHAM) atau Women Human Rights Defender (WHRD) International.

Memang apa itu Hari PPHAM?

Hari Perempuan Pembela Hak Asasi Manusia (PPHAM) merupakan bagian dari rangkaian Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 Days Activism Against Gender Violence), yang dimulai dari tanggal 25 November sampai tanggal 10 Desember mendatang.

Lahirnya peringatan dan aktivisme ini berawal dari peristiwa pembunuhan Mirabal bersaudara (Minerva, Maria Teresa dan Patria) akibat menentang dan terlibat dalam kegiatan rahasia melawan rezim diktator Rafael Trujillo, penguasa Republik Dominika pada saat itu. Peristiwa pembunuhan Mirabal bersaudara inilah yang kemudian dijadikan simbol perjuangan hak-hak perempuan, terutama dengan diakuinya kekerasan berbasis gender.

Keberadaan dan perjuangan para perempuan pembela HAM kemudian diakui dan dilindungi dalam Deklarasi Pembela Hak Asasi Manusia pada tahun 1984 dan disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 29 November 1998.

Lalu, siapa sajakah yang disebut sebagai Perempuan Pembela HAM ?

Secara definisi, perempuan pembela HAM (PPHAM) adalah perempuan yang berjuang membela HAM serta mereka yang bekerja membela hak-hak perempuan dan isu-isu kesetaraan gender.

Mereka umumnya dikenal dengan berbagai sebutan. Ada yang menamakannya pekerja sosial pendamping, pekerja kemanusiaan, aktivis perempuan, pendamping korban, community organizer, pemberi bantuan hukum, pekerja HAM dan relawan sosial.

Meski keberadaan PPHAM ini sudah mendapat pengakuan oleh PBB, kerja-kerja kemanusiaan mereka kerap mendapat nyinyiran, stigma bahkan intimidasi, khususnya di Indonesia. 

Apa sajakah nyinyiran atau stigma yang sering diterima oleh PPHAM?

1. Sering disebut sebagai SJW

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline