Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Fenomena Remaja Citayam dan Kebutuhan Masyarakat Akan Ruang Publik yang Inklusif

Diperbarui: 23 Juli 2022   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi anak-anak muda sedang nongkrong di Terowongan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat-foto oleh kompas.com/Muhammad Naufal

Sekelompok anak muda Citayam dan Bojong Gede tampak berseliweran di kawasan SCBD dan Taman Dukuh Atas dengan gaya street fashion-nya yang unik. 

Aktivitas mereka ini tak ayal menjadi viral dan menuai tanggapan beragam. 

Ada yang mendukung dengan beralasan bahwa apa yang mereka lakukan merupakan bentuk kreativitas dan ekspresi anak muda. 

Ada yang berkomentar sinis dan menilai mereka sebagai anak-anak alay yang meresahkan. Dan ada pula yang menganggap ini sebagai tanda kurangnya ruang publik yang memfasilitasi mereka untuk mengekspresikan diri. 

Terlepas dari apapun alasan maupun tanggapan orang-orang, sebenarnya apa itu ruang publik dan sepenting apakah keberadaannya bagi masyarakat?

Ruang Publik 

Dikutip dari Wikipedia, yang dimaksud dengan ruang publik adalah areal atau tempat di mana masyarakat atau komunitas dapat berkumpul untuk meraih tujuan yang sama dan berbagi permasalahan, baik pribadi maupun kelompok

Ruang publik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu ruang publik nyata (real space) dan ruang publik maya (virtual space). Ruang publik nyata bisa berupa taman kota, gedung atau balai pertemuan, lapangan olahraga dan sebagainya. 

Sementara ruang publik maya bisa berupa grup percakapan di WhatsApp, Facebook, LINE atau yang sedang tren sekarang adalah metaverse. 

Kompasiana pun bisa dikategorikan sebagai ruang publik maya sebab di sini kita dapat berinteraksi dengan para Kompasianer dari berbagai daerah dan latar belakang. Bahkan dari interaksi inilah terbentuk komunitas-komunitas yang menyatukan Kompasianer dengan yang memiliki kesamaan minat serta visi dan misi. 

Ada pula yang membagi ruang publik berdasarkan pencetusnya, yaitu ruang publik spontan dan ruang publik yang didukung pemerintah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline