Artikel opini adalah jenis artikel yang berisi opini atau pendapat penulis mengenai suatu peristiwa. Di media-media cetak, artikel opini biasa ditulis oleh pakar dalam bidang tertentu. Dengan menjamurnya media daring saat ini, hampir setiap orang bisa menulis opini.
Menulis artikel opini bisa dibilang gampang gampang susah. Gampang kalau hanya mengomentari suatu hal. Susah kalau harus menjelaskan argumentasi secara mendalam.
Berbeda dengan berita yang lebih mengedepankan informasi dan fakta, artikel opini menekankan pada argumentasi dan keberpihakan penulisnya. Meski menekankan pada argumentasi, bukan berarti penulis tidak butuh menyertakan data atau fakta.
Data atau fakta dalam artikel opini justru penting untuk memperkuat argumentasi. Dengan demikian, penulis dapat lebih mudah meyakinkan pembaca karena apa yang ditulis ada landasan ilmunya.
Oleh karena itu, seorang penulis opini perlu memperkaya diri dengan beragam bacaan. Mengapa demikian?
Pertama, untuk memperkaya sudut pandang
Membaca berbagai bahan bacaan akan memperkaya sudut pandang kita tentang suatu permasalahan.
Semakin kaya sudut pandang penulis opini, ia akan mampu menjelaskan argumentasinya dari berbagai sisi, terutama dari sisi yang masih jarang dibahas.
Misal ingin menulis opini tentang kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Opini tentang topik ini bisa diambil dari berbagai sisi. Bagaimana hal ini dilihat dari sudut pandang ibu rumah tangga, pedagang gorengan dan pelaku UMKM kuliner, pengusaha minyak goreng dan kelapa sawit, pemerintah dan sebagainya? Bukankah masing-masing pihak ini memiliki sikap dan pandangan yang berbeda?
Kedua, agar dapat menjelaskan topik dan argumentasi secara mendalam
Penulis opini perlu banyak membaca agar dapat menulis artikel opini yang padat, tepat, tajam, dan mendalam.
Artikel opini sebaiknya tidak ditulis terlalu pendek atau terlalu panjang. Kalau saya boleh menyatakan dalam angka, mungkin sekitar 700-1.000 kata.