Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Kurikulum Merdeka dan Penghapusan Stereotipe Siswa Jurusan IPA dan IPS

Diperbarui: 18 Februari 2022   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa melakukan praktik analisis kimia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 13, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021) (KOMPAS.com/AGIE PERMADI)

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan menerapkan kurikulum merdeka (sebelumnya disebut kurikulum prototipe) mulai tahun ajaran 2022/2023. 

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa kurikulum merdeka akan memberikan otonomi dan kebebasan bagi siswa dan sekolah.

Salah satu terobosan menarik dalam kurikulum merdeka adalah tidak ada lagi program peminatan atau penjurusan IPA, IPS, dan bahasa sehingga siswa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA. 

Sekolah juga tidak akan dipaksakan untuk mengikuti kurikulum tersebut sehingga sekolah bebas untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kesiapannya.

Kurikulum merdeka dinilai lebih sederhana dan fleksibel, baik bagi siswa maupun guru. Siswa dapat menentukan sendiri mata pelajaran yang hendak diambil sesuai dengan minatnya. Sementara guru akan diberi wewenang untuk menentukan alur pembelajarannya mau seperti apa.

Stereotipe Siswa Jurusan IPA dan IPS

Contoh meme stereotipe anak IPA dan IPS-sumber: cerpen.co.id (diunduh dari ilmupedia.co.id)

Disadari atau tidak, kastanisasi jurusan di SMA itu nyata. Jurusan IPA menempati kasta yang lebih tinggi, dianggap lebih keren dan bergengsi sedangkan jurusan IPS dipandang lebih rendah dan tidak bergengsi.

Anak IPA sering dianggap lebih pintar, serius, rajin, tertib, disiplin tapi kaku dan membosankan. Sementara anak IPS sering dicap sebagai anak buangan, bodoh, pemalas, nakal, langganan disetrap guru BK tapi asyik, santai dan gaul.

Jumlah kelas IPS di sekolah-sekolah kebanyakan memang lebih sedikit daripada kelas IPA.

Di SMA saya dulu, jumlah kelas IPA, baik kelas XI maupun XII (pada waktu itu penjurusan masih dilakukan di kelas XI), ada 6 kelas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline