Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Sisi Lain dari Percakapan Pukul 3 Pagi

Diperbarui: 3 Agustus 2021   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

two people have deep talk | photo by Christian Lue from unsplash

Ada yang bilang jika kita ingin mengetahui seseorang itu aslinya bagaimana, bisa diketahui melalui tiga cara. Pertama, ajak dia mabuk. Kedua, tinggal bersama orang tersebut. Ketiga, ajak dia bicara pukul 3 pagi. 

Sayangnya dari ketiga cara tersebut, cara pertama tidak bisa dilakukan karena dilarang agama. Jadi, kita coret saja. 

Cara kedua, kalau yang tinggal bersama adalah kawan sesama jenis sih tidak masalah. Jadi masalah jika kawan kita itu lawan jenis. Sudahlah bukan mahram, bukan pasangan suami-istri pula. Gawat! 

Jadi, yang paling aman ya, cara ketiga. 

Tapi. mengapa pukul 3 pagi? 

Konon, pukul 3 pagi disebut sebagai "waktu-waktu kritis" di mana seseorang bisa bicara atau meracau apa saja secara lebih jujur dan blak-blakan. Inilah yang lebih populer dinamakan sebagai 3 AM conversation atau percakapan pukul 3 pagi.

Di luar negeri, 3 AM conversation adalah sesuatu yang biasa terjadi. Orang berkeliaran di luar selepas tengah malam hingga pagi buta, bicara ngalor ngidul soal kehidupan atau hal-hal yang bersifat personal pada seseorang yang menemani, menikmati semilir angin malam dan melihat bintang-bintang (stargazing).

Entah bagaimana penerapannya kalau di Indonesia. Apakah disini 3 AM conversation juga dianggap "sesuatu" atau malah terasa "aneh dan tidak lazim"?

Mengingat kita sejak kecil biasa diwanti-wanti orangtua untuk tidak keluar rumah ketika maghrib. Maka kelayapan malam-malam hingga pagi buta adalah sesuatu yang tidak biasa. Bisa-bisa Anda jadi omongan orang.

Tambahan lagi kalau Anda perempuan. Perempuan keluar atau pulang malam saja sudah dipermasalahkan dan disangka bertindak yang "iya-iya". Lha ini kelayapan malam-malam sampai pagi buta? Apa kata tetangga?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline