Sebagai makhluk sosial, manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain. Pengetahuan dan kemampuan manusia yang terbatas membuat manusia saling bergantung dan bekerja sama.
Mandiri adalah suatu sikap di mana seseorang mampu mengambil keputusan secara tegas dan bijak atas dirinya.
Sikap mandiri yang dimiliki seseorang bukanlah tanda bahwa ia tidak butuh bantuan siapapun. Kemandirian hanya berfungsi untuk mengurangi ketergantungan hidup pada orang lain, bukan menghilangkannya sama sekali.
Terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk berpendidikan dan berkarier seharusnya turut mendidik dan melatih perempuan agar lebih mandiri.
Dengan sikap mandiri pulalah perempuan bisa belajar dan mencoba berbagai hal sehingga mampu berprestasi daan bermanfaat di bidangnya masing-masing.
Sayangnya, tidak semua perempuan menginginkan hal tersebut ada pada dirinya. Dengan kata lain, ada perempuan-perempuan yang justru takut akan kemandirian atau takut menjadi mandiri. Kondisi inilah yang dikenal sebagai Sindrom Upik Abu atau yang dalam bahasa Inggrisnya sering disebut Cinderella Complex Syndrome.
Apa itu? Kok bisa perempuan takut menjadi mandiri?
Baiklah, mari kita kuliti satu per satu.
Mengenal Sindrom Upik Abu
Sindrom Upik Abu atau Cinderella Complex Syndrome adalah kondisi psikologis di mana perempuan merasa takut menjadi mandiri dan secara diam-diam selalu mendambakan sosok "pangeran impian" yang akan menjaga, merawat dan memberi mereka kebahagiaan.
Istilah "Cinderella Complex" diperkenalkan oleh Collete Dowling, seorang terapis asal New York sekaligus penulis buku The Cinderella Complex: Women's Hidden Fear of Independence.