Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Perempuan, Kultur Gosip, dan Perbedaan dalam Menghadapi Konflik

Diperbarui: 5 Mei 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi perempuan sedang bergosip tentang perempuan lain | photo by Barbara Franzova from pixabay

"Lidah adalah pedang untuk perempuan, dan mereka tidak akan membiarkannya berkarat"

(Peribahasa Cina)

Tetangga adalah orang terdekat kedua (setelah keluarga) yang akan membantu jika terjadi sesuatu pada kita. Oleh karena itu, hubungan baik antar tetangga memang harus dipelihara.

Ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi dalam kehidupan bertetangga agar tercipta keharmonisan dan kerukunan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia harus memuliakan tetangganya".

Tetangga tidak hanya berlaku untuk menyebut mereka yang tempat tinggalnya berdekatan dengan kita. Namun bisa juga untuk menyebut tetangga meja sekolah, tetangga meja kerja, tetangga kamar kos, tetangga WA grup, bahkan kita berkompasiana pun sudah seperti hidup bertetangga di kampung atau perumahan.

Yang namanya tetangga pasti macam-macam sifatnya. Ada yang baik, ada juga yang nyebelin.

Ada yang ramah dan pengertian, ada juga yang ramah di depan tapi menjadikan kita sebagai omongan di belakang.

Lapak tukang sayur adalah lokasi favorit untuk bergosip.

Bergosip juga bisa dilakukan bergerombol di teras atau halaman rumah salah satu tetangga.

Bagi yang bergosip, kegiatan tersebut terasa asyik dan seru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline