Bagi morning person, pagi hari adalah waktu-waktu produktif mereka sehingga mereka akan lebih berenergi dalam melakukan serangkaian aktivitas, termasuk menulis. Karena di pagi hari pikiran masih fresh dan aktivitas rutin harian, seperti pekerjaan, belum padat merayap.
Namun, bagi night person, menulis di malam hari justru lebih disukai karena saat malam orang-orang tidur sehingga suasana lebih sunyi dan tenang. Suasana seperti inilah yang membuat pikiran dan imajinasi mereka lebih aktif dan kreatif.
Memang, banyak penulis-penulis ternama dunia yang memiliki kebiasaan menulis di awal hari, seperti Ernest Hemingway, Haruki Murakami, Stephen King dan sebagainya. Namun, sejatinya produktivitas bukan tentang kapan kita memulai suatu aktivitas, melainkan bagaimana kita membangun kebiasaan. Dan kebiasaan menulis dibangun dengan melakukannya secara rutin serta konsisten. Bukan menulis dengan bergantung pada mood semata.
Waktu-waktu produktif setiap orang bisa jadi berbeda. Lalu, apakah Anda telah mengenali kapan Anda merasa paling produktif dan kurang produktif? Kapan sajakah Anda merasa lebih bersemangat mengerjakan sesuatu? Kapan Anda merasa bahwa energi Anda telah terkuras sehingga merasa lelah, mengantuk dan butuh istirahat?
Terkadang ada orang yang begitu berenergi di pagi hingga sore hari, tapi jam-jam setelahnya, ia mulai kurang fokus bahkan mengantuk. Ada pula orang yang di pagi harinya terlihat tidak bersemangat, tapi menjelang siang hingga malam hari justru fokus dan konsentrasinya lebih baik.
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Mengenal Ritme Sirkadian
Tubuh kita memiliki jam biologis yang mengatur kapan saatnya kita bangun dan tidur. Begitu pula dengan fungsi dan proses penting lainnya dalam tubuh, seperti pola makan, suhu tubuh, produksi hormon, regenerasi sel dan lain-lain. Semua hal ini membentuk pola keseharian kita selama 24 jam yang mempengaruhi sistem fungsional tubuh. Inilah yang dinamakan ritme sirkadian.
Ritme sirkadian adalah proses biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam atau siklus pagi-malam, yang mempengaruhi sistem fungsional tubuh manusia.