Lihat ke Halaman Asli

Luna Septalisa

TERVERIFIKASI

Pembelajar Seumur Hidup

Ingin Investasi Saham namun Masih Ragu, Simak 5 Tips Berikut!

Diperbarui: 26 Desember 2020   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Investasi (Sumber: Bank DBS via regional.kompas.com)

Apa rencana keuangan Anda untuk 3,5,10 bahkan 20 tahun ke depan? Jalan-jalan keliling Indonesia atau luar negeri? Membeli kendaraan atau rumah pribadi? Pergi ke Tanah Suci untuk ibadah haji dan umroh bagi yang muslim? Atau sedang mempersiapkan dana pensiun untuk mencukupi kebutuhan hari tua? 

Terlepas dari apapun rencana keuangan Anda, investasi adalah cara yang sangat baik untuk mewujudkan rencana-rencana tersebut, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.

Namun bagi sebagian orang, ada yang masih bingung bagaimana memulai investasi. Ada pula yang masih ragu berinvestasi karena takut rugi atau ditipu oleh investasi bodong. Lalu, apa saja tips berinvestasi saham yang dapat dilakukan oleh pemula? 

Apa Itu Investasi dan Bedanya dengan Menabung? 

Investasi sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan penanaman aset atau dana yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan, dengan harapan akan memperoleh keuntungan di masa depan dari hasil penanaman aset atau dana tersebut. Misalnya, tahun ini Anda berinvestasi Rp 1 juta maka 5 tahun mendatang uang Rp 1 juta itu bisa berkembang menjadi Rp 1,5 juta sehingga Anda mendapat keuntungan sebesar Rp 500 ribu. Itulah contoh investasi. 

Nah, apa bedanya investasi dengan menabung? 

Perbedaan utama bisa dilihat dari objeknya. Kalau menabung objek yang ditabung adalah uang. Sedangkan objek investasi bisa bermacam-macam, seperti emas, properti, tanah, saham, obligasi dan sebagainya. 

Perbedaan lain yang paling menonjol adalah besar kecilnya risiko. Kegiatan investasi memiliki risiko lebih tinggi dibanding menabung. Oleh karena itu, dalam investasi seorang investor harus mengetahui profil risikonya. Apakah termasuk investor dengan profil risiko rendah, sedang atau tinggi. 

Dalam investasi dikenal istilah "high risk, high return" sehingga semakin tinggi risikonya semakin tinggi pula imbal hasil yang akan diperoleh. Dan jumlahnya lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan. 

Kenapa Investasi Penting?

Coba bandingkan, berapa harga sebungkus mie instan pada tahun 2010 dan di tahun 2020 sekarang? Itu baru sebungkus mie instan. Belum yang lain-lain, seperti harga sembako, BBM, biaya pendidikan, biaya kesehatan dan sebagainya. Bukankah harga barang dan jasa terus mengalami kenaikan setiap tahunnya? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline