Biar bagaimana pun, aku tidak pernah lupa akan pelabuhan tua yang kerap disinggahi perahu-perahu pengantar rindu. Aku juga tidak akan lupa pada debur ombak yang secara bergantian menyampaikan senyum, haru bahkan cemburu.
Di pelabuhan itu, terang dan temaram manunggal di balik cakrawala. Menyaru malam, hingga mataku tak lagi awas untuk dapat membedakan antara layar dan buritan.
Sekarang perahu-perahu itu merana, meratapi hari-hari penuh kejayaan di tepi dermaga
dan ombak di laut itu telah kehilangan deburnya.
18/10/2020
*) menyaru : menyamar
buritan : bagian belakang kapal atau perahu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H